TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengatakan pendidikan antikorupsi perlu dimasukkan dalam kurikulum Praja Muda Karana (Pramuka). Pendidikan itu disampaikan kepada anak didik melalui pendidikan karakter, yakni dalam aktivitas dan kegiatan kepramukaan.
“Sudah seharusnya pencegahan korupsi menjadi bagian dari pendidikan Gerakan Pramuka. Sebab, dari sinilah muncul tunas-tunas dan pemimpin bangsa kita kelak,” kata Adhyaksa dalam keterangan yang diterima Tempo, Jumat, 12 September 2014.
Hari ini, sebagai upaya mengkampanyekan gerakan antikorupsi, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menggelar diskusi Pramuka Expert Forum di Aula Pramuka, Gambir, Jakarta. Acara ini diharapkan menjadi ajang curah pendapat antara para pakar/tokoh dan Gerakan Pramuka dalam rangka mencegah korupsi di Indonesia.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini menjelaskan bahwa Gerakan Pramuka akan menjadi lini terdepan pencegahan korupsi di Indonesia. “Wajib hukumnya. Ini sudah amanat negara. Tri Satya dan Dasa Dharma yang harus ditunaikan oleh semua anggota Pramuka sebagai tunas bangsa, pemimpin dunia di masa depan,” tuturnya.
Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka menegaskan komitmen kejujuran, patriotis, cinta tanah air, bela negara, patriot bangsa, bangga dengan negeri sendiri, dan peduli kepentingan nasional. Nilai-nilai Tri Satya maupun Dasa Dharma Pramuka ini dipegang teguh oleh anggota Pramuka. (Baca: SBY: Pramuka Membentuk Karakter Kaum Muda)
Kasus-kasus korupsi telah banyak menyeret pimpinan kementerian/lembaga maupun partai politik. Tren menunjukkan bahwa skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia versi Transparency International meningkat dalam lima tahun terakhir seiring dengan semakin aktifnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap kasus-kasus korupsi yang melibatkan para penyelenggara negara.
Acara diskusi Pramuka Expert Forum ini menghadirkan narasumber antara lain Busyro Muqoddas (Wakil Ketua KPK), Prof. Dr. Alois Nugroho (Guru Besar Unika Atmajaya), Asep Rahmat Fajar, SH, MA (peneliti), Ine Febrianti (Andalan Nasional bidang Perencanaan, Pengembangan dan Kerja Sama (Renbangma).
Wakil Ketua Perencanaan, Pengembangan dan Kerja Sama (Renbangma) Kwarnas Pramuka, Marbawie A. Katon, M.Si., menyatakan bahwa hasil diskusi akan didokumentasikan oleh Gerakan Pramuka bersama-sama dengan Pramuka Expert Forum (PEF). “Kemudian kami jadikan sebagai bagian dari pemikiran strategis Gerakan Pramuka,” ujarnya
Marbawi berharap Pramuka Expert Forum ini menjadi kontribusi yang bermanfaat dari Gerakan Pramuka terhadap berbagai masalah berbangsa dan bernegara, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, maupun keamanan. (Baca juga: Kunjungan Siswa Siswi Pramuka ke Museum Nasional)
AGUSSUP
Terpopuler:
Diminta Copot Jabatan, Ahok Tantang Gerindra
Sengkarut Pilkada di DPR, Ini Asal Mulanya
Pemerintah Mati-matian Loloskan Pilkada Langsung