TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Agung memastikan batalnya aksi mogok yang digalang sejumlah jaksa untuk menuntut kenaikan tunjangan profesi. Aksi yang disebarkan melalui jejaring sosial untuk 11 September 2014 tak terwujud.
"Tak tahu apakah benar atau tidak. Faktanya kemarin juga tidak ada apa-apa," kata Wakil Jaksa Agung Andhi Nirwanto di Kejagung, Jumat, 12 September 2014.
Baca Juga:
Menurut dia, para jaksa yang menggalang aksi mogok menjadi sadar adanya efek kontraproduktif. Andhi sebagai Ketua Persatuan Jaksa Indonesia pernah juga menyatakan mengeluarkan surat edaran agar jaksa menempuh langkah penyampaian pendapat langsung, bukan demonstrasi.
Andhi sendiri berharap kesejahteraan jaksa dapat ditingkatkan sehingga tak lagi ajakan mogok. "Faktanya sendiri, jaksa ingin diperhatikan kesejahteraannya," ujar dia.
Kepala Pusat Penerangan Kejagung Tony Spontana mengatakan isu rencana mogok nasional sudah terdengar sejak 3 dan 4 September lalu. Pimpinan Kejagung langsung meresponsnya dengan mengeluarkan surat ajakan tak terpengaruh ajakan mogok ke tiap Kejaksaan Tinggi pada 5 September 2014.
Ia juga menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri telah memberikan sinyal positif perihal masalah kenaikan kesejahteraan jaksa. Dalam acara sambutan Peresmian Rumah saKit Adhiyaksa, Ceger, SBY meminta Kementerian Keuangan segera merampungkan usulan Kejagung.
"Semoga jadi kenyataan. Ini akan menunjukkan kepada para jaksa bahwa perjuangan Kejagung berhasil," ujar Tony.
SINGGIH SOARES
Terpopuler:
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
Ini Keunggulan iPhone 6 Ketimbang iPhone Lama
Benda Ini Wajib Dibawa Jokowi-Iriana ke Istana
Hari Ini, Harga Elpiji Naik Rp 18 Ribu per Tabung