TEMPO.CO, Jakarta - Umat Islam yang hendak menunaikan salat di pesawat terbang biasanya melakukannya sambil duduk di kursi. Hal itu merupakan keringanan atau rukhsah yang diberikan Islam kepada mereka yang sedang menempuh perjalanan, termasuk yang menjalankan ibadah umrah dan haji.
Layanan berbeda diberikan oleh maskapai Etihad. Bagi penumpang kelas bisnis, maskapai penerbangan pemerintah Uni Emirat Arab ini menyediakan pilihan lain bagi umat Islam yang hendak salat. Jika tak mau salat sambil duduk, mereka bisa melakukan salat dengan berdiri laiknya di masjid atau di rumah. (Baca: Bila Kepala Litbang Jadi Dokter Dadakan di Pesawat)
“Di pesawat tersebut, para penumpang kelas bisnis bisa salat dengan berdiri di samping pintu darurat,” kata Profesor Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, melalui surat elektronik yang diterima Tempo, Jumat, 12 September 2014. Ia naik Etihad dalam perjalanan pulang setelah mengikuti Joint Coordination Board Tropical Diseases Research (JCB TDR) di Jenewa, akhir Juni 2014. (Baca: Dokter Dadakan di Pesawat 'Berupah' Champagne)
Selain menyediakan sajadah, Staf pengajar di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menuturkan awak pesawat juga memberi tahu arah kiblat, yang tentu saja berubah-ubah sesuai dengan arah pesawat.
Lalu, seperti apa rasanya salat dengan berdiri di pesawat? “Ini pengalaman pertama saya salat di angkasa, jauh di atas bumi,” kata Tjandra. “Rasanya kok lebih khusuk, mungkin karena merasa dekat ke 'Atas'." (Baca juga: Eropa Izinkan Penumpang Gunakan Ponsel di Pesawat)
DWI WIYANA
TERPOPULER
Diminta Copot Jabatan, Ahok Tantang Gerindra
Golkar Cium Kejanggalan di Balik Mundurnya Ahok
Setelah Babi, Harimau Turun dari Gunung Slamet
Pilih Mundur, Ahok Disebut Revolusioner