TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil merekomendasikan berbagai cara kreatif untuk memangkas anggaran pemilihan kepala daerah langsung yang dinilai memakan biaya yang besar. "Caranya, pemilihan kepala daerah dibikin serentak, rapat akbar atau kampanye terbuka dikurangi, alat peraga dan iklan juga dikurangi," kata Ridwan kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat, 12 September 2014.
Emil--sapaan akrab Ridwan--mengatakan, dengan pembatasan biaya kampanye, anggaran pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung bisa dihemat. (Baca juga: Ridwan Kamil Tak Bisa Tiru Ahok)
Ridwan tegas menolak Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang mengubah tata cara pemilihan langsung menjadi pemilihan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Dalam konsep ini (pilkada oleh DPRD), berarti kita menitipkan suara lewat perantara. Bagaimana kalau prosesnya tidak sesuai?" ujar Ridwan. (Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Tak Tarik RUU Pilkada)
Menurut Ridwan, pemilihan kepala daerah langsung oleh rakyat sangat penting. Sebab, masyarakat bisa mengetahui kualitas calon pemimpin mereka. Sedangkan jika DPRD yang memilih, masyarakat hanya menerima calon pemimpin tanpa mengetahui rekam jejaknya.
RISANTI
Berita lain:
CIA: Jumlah Anggota ISIS di Luar Perkiraan
Peralihan Konsumen Gas 12 Kg Diklaim Tidak Besar
Wanita Ini Hidup Normal tanpa Otak Kecil