TEMPO.CO, Jayapura - Tanah longsor yang terjadi pada Jumat, 12 September 2014, sekitar pukul 23.30 WIT, menyebabkan satu karyawan Freeport tertimbun longsoran di area tambang bawah tanah West Muck Bay di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Dalam siaran pers yang diterima wartawan, juru bicara PT Freeport Indonesia, Daisy Primayanti, mengatakan material berupa batu dan tanah longsor saat aktivitas ground support. “Material itu kemudian menutupi sebagian kendaraan jumbo drill yang tengah beroperasi. Akibatnya, satu orang operator jumbo drill selamat, sedangkan satu orang rekannya masih dalam proses evakuasi hingga hari ini,” kata Daisy, Sabtu, 13 September 2014.
Sesaat setelah kejadian, kata Daisy, Freeport langsung menerjunkan tim tanggap darurat guna melakukan pertolongan dan evakuasi. Freeport telah melaporkan insiden tersebut kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigadir Jenderal Paulus Waterpau mengatakan belum mendapat laporan tentang tanah longsor di Freeport. “Saya baru dapat info dari wartawan yang sebelumnya telepon,” kata Waterpau.
Sebelumnya, insiden serupa di wilayah tambang Freeport terjadi pada Mei 2013. Dalam kejadian itu, 10 karyawan tewas tertimbun dan 28 selamat. Saat itu, tanah longsor menimpa ruangan berukuran 5 x 11 meter yang dijadikan ruang pelatihan 30 karyawan. (Baca juga: 34 Pekerja Freeport Diduga Tewas Terjebak Longsor)
CUNDING LEVI
Berita lain:
Korban Gubernur Riau Puas dengan Pengakuan Annas
Bambang Soeharto Resmi Jadi Tersangka Suap
Wagub untuk Ahok, Begini Kata Sutiyoso