TEMPO.CO, Pekanbaru - Analis Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru, Sanya Gautami, memperkirakan kabut asap yang menyelimuti Riau merupakan asap kiriman dari Sumatera Selatan. "Dugaan kami begitu," kata dia kepada Tempo, Sabtu 13 September 2014.
Sepekan terakhir ini titik api terpantau lebih dominan di Palembang. Namun, kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di sana turut mengepung sejumlah wilayah Riau. Cuaca di Pekanbaru pun terus memburuk. Hingga pukul 13.30 wib, jarak pandang hanya mencapai 500 meter.
Data BMKG menyebutkan, dalam rentang waktu 24 jam, 12-13 September 2014, titik api terbanyak terpantau di Sumatera Selatan yakni 264 titik api. Selanjutnya disusul Bangka Belitung sebanyak 22 titik api, kemudian Lampung 15 titik api, dan Riau 9 titik api.
Menurut Sanya, titik api yang begitu banyak sepekan terakhir di Sumatera Selatan menimbulkan kabut asap terbawa angin yang bergerak dari Selatan menuju utara Pulau Sumatera. Sanya menyebut titik api yang terpantau di Riau semestinya tidak berdampak luas. "Titik api Riau tidak begitu berdampak karena hanya sedikit, sedangkan titik api di Sumatera Selatan sangat banyak," ujar dia.
Adapun penyebaran titik api di Riau yakni Pelalawan 3 titik api, Meranti 2 titik api, Indragiri Hulu 2 titik api, Rokan Hulu 1 titik api dan Indragiri Hilir 1 titik api. Kabut asap yang ditimbulkan titik api menurunkan jarak pandang di sejumlah wilayah seperti Pekanbaru 3 Kilometer, Dumai 4 Kilometer, Pelalawan 1 Kilometer, dan Rengat 1 Kilomter.
RIYAN NOFITRA
Terpopuler:
Begini Cara Copot AhokSurya Paloh Temui Petinggi Partai Komunis Cina
Wanita Ini Teror Tetangga Demi Rumah Impian
5 Senyawa yang Baik untuk Kesehatan Mata
Wagub untuk Ahok, Begini Kata Sutiyoso