Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Dokter MSF Kewalahan Hadapi Ebola  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Seorang bocah yang diduga terinfeksi virus Ebola tertidur di belakang gang kecil di Monrovia, Liberia, 19 Agustus 2014. Belum diketahui nasib pasien lain yang kabur dari pusat perawatan Ebola ini. John Moore/Getty Images
Seorang bocah yang diduga terinfeksi virus Ebola tertidur di belakang gang kecil di Monrovia, Liberia, 19 Agustus 2014. Belum diketahui nasib pasien lain yang kabur dari pusat perawatan Ebola ini. John Moore/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Hong Kong - Lembaga bantuan kemanusiaan Dokter Lintas Batas (Medecins Sans Frontieres/MSF) mengaku kewalahan menghadapi lonjakan kasus ebola di Afrika Barat. Situasi wabah ebola di tiga negara yang paling parah terjangkit tidak juga membaik, bahkan lebih parah.

Situasi memburuk di Guinea, jumlah pasien masih meningkat, dan kini lebih banyak distrik yang terdampak oleh wabah. Dalam dua minggu terakhir, MSF melipatgandakan jumlah ranjang di pusat penanganan ebola, namun masih kekurangan kapasitas untuk menerima semua pasien yang diduga menderita penyakit ini.

"Di Gueckedou, kami terpaksa memperlambat aktivitas menjangkau masyarakat karena kami tidak bisa menerima setiap pasien suspect (ebola)," kata Marc Poncin, koordinator darurat MSF di Conakry dalam siaran pers MSF yang diterima Tempo, Sabtu, 13 September 2014.

Di Gueckedou, MSF merawat 693 pasien, 336 sudah dikonfirmasi positif ebola dan 93 orang telah sembuh. (Baca: WHO: Dunia Menyepelekan Ebola)

Sementara di Liberia, Monrovia, MSF tidak mampu menampung banyaknya pasien ebola yang mencari perawatan. Pusat penanganan ebola di sana merupakan yang terbesar yang pernah ada, dengan kapasitas untuk merawat 160 pasien dan akan ditambah menjadi 200 pasien.

Meski fasilitas akan diperluas, hal itu tidak bisa mengimbangi cepatnya penyebaran virus. Diperkirakan, Monrovia membutuhkan 1.200 ranjang, dan saat ini hanya terdapat 240 ranjang dengan rincian 200 untuk kasus yang sudah dikonfirmasi dan 40 ranjang untuk terduga ebola.

Setiap hari, tim MSF di Monrovia terpaksa menolak pasien yang sangat membutuhkan perawatan. Orang-orang datang berjalan kaki, naik taksi dan ambulans, memohon untuk dirawat. Namun MSF hanya bisa menawarkan perlengkapan pelindung untuk di rumah yang terdiri atas sebuah jubah, sarung tangan dan sabun, agar mereka bisa dirawat oleh keluarga mereka dengan risiko penularan sesedikit mungkin. Fasilitas perawatan lainnya di kota itu juga penuh. (Baca: Korban Ebola di Afrika Barat Mencapai 20 Ribu Jiwa)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di dalam bilik perawatan, staf medis sangat kewalahan sehingga mereka hanya bisa memberikan perawatan medis dasar dan tidak bisa menginfus pasien. Sedangkan di Kailahun, Sierra Leone, setelah sempat sepi, fasilitas dengan kapasitas 72 ranjang kembali penuh dan beberapa kali terpaksa menghentikan penerimaan pasien baru karena tidak ada tempat.

Respons Dokter Lintas Batas (MSF) terhadap wabah ebola di Afrika Barat dimulai pada bulan Maret dan kini mencakup aktivitas di lima negara: Guinea, Liberia, Nigeria, Senegal, dan Sierra Leone. MSF saat ini memiliki 210 staf internasional dan 1.650 staf nasional.

MSF mengelola lima pusat penanganan ebola dengan kapasitas 457 ranjang di bangsal isolasi. Sejak awal wabah, MSF telah menerima 2.625 pasien, 1.408 di antaranya adalah kasus yang sudah terkonfirmasi ebola dan 342 orang telah pulih. Lebih dari 422 ton peralatan sudah dikirimkan ke negara-negara yang terkena dampak sejak Maret lalu.

Data Badan Kesehatan Dunia mencatat lebih dari 2.400 kematian dan 4.728 kasus penularan.

NATALIA SANTI

Terpopuler:
Bangun Tol Laut, Jokowi-Kalla Butuh Rp 31 triliun
Emirsyah Satar, Garuda Perkenalkan Destinasi Baru 
Ada Diskon Tiket Citilink di Garuda Travel Fair
BI Rate Dipertahankan, Inflasi Bisa Dikontrol 
Garuda Travel Fair Targetkan 80 Ribu Pengunjung 
Asap Riau Belum Mengganggu Penerbangan  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perawat di Dokter Lintas Batas Kehilangan Kata-kata untuk Gambarkan Kondisi di Utara Gaza

30 hari lalu

Pria Palestina Ismail Al-Khlout membaca Al Quran sambil menunggu waktu berbuka puasa di reruntuhan rumahnya, yang hancur akibat serangan militer Israel saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, selama bulan suci Ramadhan, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 13 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Perawat di Dokter Lintas Batas Kehilangan Kata-kata untuk Gambarkan Kondisi di Utara Gaza

Perawat di Dokter Lintas Batas tak bisa menggambarkan dengan kata-kata buruknya kondisi di Gaza utara setelah digempur Israel


Luka Psikologis Mendorong Anak-anak di Gaza Ingin Bunuh Diri

55 hari lalu

Warga Palestina berupaya menyelamatkan seorang anak laki-laki yang terperangkap di reruntuhan setelah serangan Israel terhadap sebuah rumah di Jabalia di Jalur Gaza utara, 19 Oktober 2023. REUTERS/Anas al-Shareef
Luka Psikologis Mendorong Anak-anak di Gaza Ingin Bunuh Diri

Tim dari Dokter Lintas Batas mengungkap anak-anak di Gaza yang selamat dari perang mengalami luka psikologis berat.


Israel Serang Tempat Penampungan Dokter Lintas Batas di Gaza, 2 Orang Tewas

57 hari lalu

Ekspresi warga Palestina saat membawa sekarung tepung yang diambil dari truk bantuan di dekat pos pemeriksaan Israel, ketika menghadapi krisis kelaparan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 19 Februari 2024. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel Serang Tempat Penampungan Dokter Lintas Batas di Gaza, 2 Orang Tewas

Dokter Lintas Batas mengatakan setidaknya 2 anggota keluarga rekan mereka tewas dan 6 orang terluka akibat serangan Israel


Derita Pengungsi Rohingya Difilmkan dalam Lost at Sea

2 Februari 2024

Anak-anak pengungsi Rohingya antre untuk mendapatkan makanan di tempat penampungan sementara di Sabang, Aceh, 8 Desember 2023. Ratusan pengungsi Rohingnya menempati area gudang pelabuhan yang dijadikan tempat penampungan sementara setelah mereka melarikan diri dari Myanmar menggunakan kapal kayu dan terdampar di Aceh. REUTERS/Riska Munawarah
Derita Pengungsi Rohingya Difilmkan dalam Lost at Sea

Dokter Lintas Batas meluncurkan film animasi pendek mengenai kenyataan warga Rohingya ketika mencoba melarikan diri dari Myanmar.


Dokter Lintas Batas Kritik Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Gaza

23 Desember 2023

Dokter Palestina Hassan Zain al Din, yang bersepeda dari satu tempat penampungan darurat ke tempat penampungan lainnya untuk memberikan perawatan dan pengobatan kepada pasien yang mengungsi, tiba di sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan, di tengah kekurangan bahan bakar, ketika konflik antara Hamas dan Israel berlanjut, di Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah 29 Oktober 2023. REUTERS/Ahmed Zakot
Dokter Lintas Batas Kritik Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Gaza

Dokter Lintas Batas mengkritik resolusi terbaru Dewan Keamanan PBB soal bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang dinilainya terlalu lemah.


WHO Memohon Israel agar Tak Menyerang Rumah Sakit di Selatan Gaza

12 Desember 2023

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel dilarikan ke rumah sakit Nasser di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 7 Desember 2013. REUTERS/Bassam Massoud
WHO Memohon Israel agar Tak Menyerang Rumah Sakit di Selatan Gaza

Pejabat WHO mengatakan pada Selasa 12 Desember 2023 bahwa hanya 11, atau kurang dari sepertiga rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi sebagian


Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala

29 November 2023

Bocah Palestina berusia 9 tahun, Adam Al-Ghoul yang tewas ditembak tentara Israel di pinggir jalan Jenin, Tepi Barat, Rabu, 29 November 2023. Istimewa
Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala

Ketua Dokter Lintas Batas terjebak di dalam rumah sakit karena rumahs akit dikepung tentara Israel di Jenin, Tepi Barat, Palestina


Israel Bombardir RS Al Shifa Gaza, Dokter Lintas Batas Kehilangan Kontak dengan Tim Medis

11 November 2023

Rumah Sakit Al Shifa penuh dengan pasien setelah pasukan Israel memborbardir Gaza. cbsnews.com
Israel Bombardir RS Al Shifa Gaza, Dokter Lintas Batas Kehilangan Kontak dengan Tim Medis

Dokter Lintas Batas (MSF) mengatakan mereka telah kehilangan kontak dengan tim medis RS al Shifa di Gaza yang dibombardir Israel


Wabah Corona, Sukarelawan Dokter dan Tenaga Medis Kian Krusial

29 Maret 2020

Aktivitas petugas berpakaian APD di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
Wabah Corona, Sukarelawan Dokter dan Tenaga Medis Kian Krusial

Dokter dan para tenaga medis lain menjadi kunci penanganan wabah Corona saat ini.