TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, mengatakan proyek enam ruas jalan tol dalam kota sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Enam ruas jalan tol ini, kata Sutiyoso, harus terintegrasi dengan proyek infrastruktur transportasi lain yang tengah digarap pemerintah Jakarta.
"Ibaratnya, ini sudah satu paket dengan infrastruktur lain yang mendukung konsep Jakarta sebagai kota megapolitan," kata Sutiyoso kepada Tempo, Jumat, 12 September 2014. (Baca: Jokowi Nyengir Ditanya Enam Ruas Tol ).
Menurut Sutiyoso, enam ruas jalan tol dalam kota seharusnya bersinergi dengan mass rapid transit (MRT), monorel, dan angkutan sungai dalam kota atau waterway. Ruas jalan tol ini, kata dia, bisa menjadi jembatan penghubung Jakarta dengan kota satelit, seperti Tangerang dan Bekasi, tempat tinggal kaum komuter. "Konsep ini sudah dirancang sejak lama, dan sekarang kenapa diributkan," ujarnya. (Baca: Ahok Kebut Pembangunan Enam Ruas Jalan Tol Jakarta)
Namun Sutiyoso menyoroti pentingnya penyediaan moda angkutan massal yang murah dan nyaman. Pemerintah, kata dia, seharusnya membuat konsep untuk menjadikan jalan tol sebagai jalur bus cepat dan menggabungkannya dengan saluran transportasi massal lain. Jika hal ini terwujud, perlahan-lahan pengguna kendaraan pribadi akan beralih menggunakan angkutan umum. "Banyak mobil akan dikandangkan dan muncul penghematan subsidi bahan bakar," ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta rampung dalam waktu tiga tahun. Pembangunan jalan tol tersebut awalnya direncanakan dalam tiga tahap dan baru akan rampung pada 2022. Namun Ahok mendesak jalan tol tersebut harus dikerjakan dalam satu tahap saja secara paralel. (Baca: Ahok: Enam Ruas Tol Plus Jalur Bus Multifungsi)
Frans Sunito, Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development--pemenang lelang konstruksi jalan tol ini--mengatakan target Ahok mungkin saja terpenuhi asal ada dukungan pemerintah daerah. Menurut dia, pengerjaan jalan tol bisa saja dikebut asalkan pembebasan lahan berjalan lancar. Pembebasan lahan untuk pembangunan enam ruas jalan tol ini menelan dana Rp 5,4 triliun. (Baca: Lanjutkan Proyek Enam Ruas Tol, Ini Alasan Ahok )
Dalam rencana awal, Frans menargetkan pembebasan lahan bisa selesai pada 2015, sekaligus memulai pembangunan jalan tol. Enam ruas tol ini akan menghubungkan Semanan-Sunter, Sunter-Pulo Gebang, Duri Pulo-Kampung Melayu, Kemayoran-Kampung Melayu, Ulujami-Tanah Abang, dan Pasar Minggu-Casablanca. Jalan tol ini juga akan terintegrasi dengan Jalan Tol JORR W1.
FERY FIRMANSYAH | MOYANG KASIH
Berita Terpopuler
Golkar Cium Kejanggalan di Balik Mundurnya Ahok
Kepala Daerah Pendukung Prabowo Membelot
Gerindra: Ahok Kader Salah Asuhan