TEMPO.CO , Jambi: Kabut asap yang menyelimuti udara di kawasan Kota Jambi dan sekitarnya sejak sepekan terakhir masih bisa berlanjut hingga beberapa pekan ke depan. Sebab, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan kemarau akan melanda daerah ini hingga penghujung September atau memasuki Oktober 2014.
"Kita berharap perkiraan BMKG tidak meleset, sehingga kondisi yang dialami masyarakat tidak terlalu lama. Karena tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan juga perkembangan ekonomi bagi daerah, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi, Zubaidi, kepada Tempo, 13 September 2014. (Baca juga: Asap Pesawat Tak Bisa Mendarat di Jambi)
Kondisi udara di Kota Jambi dan sekitar belum begitu memprihatinkan, walau beberapa kali terjadi penundaan kebarangkatan pesawat udara dari Jakarta menuju derah ini. Zubaidi mengatakan pihaknya siap mengantisipasi asap akibat kebakaran lahan dan hutan. Pemerintah pusat pun menyatakan siap membantu melaksanakan hujan buatan.
Kepala Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Norman Manalu, mengatakan sejak empat atau lima hari terakhir seringkali tertunda penerbangan pesawat dari Jakarta menuju Jambi, terutama pada pagi hari. "Kondisi seperti ini memang sudah sering dialami, tapi kemarin dan hari ini kondisi udara lumayan normal, sehingga aktivitas penerbangan berjalan sesuai jadwal," katanya.
Kemarau di Kota Jambi tidak hanya mengakibatkan asap, tapi juga kesulitan air bersih. Di beberapa lokasi, warga setempat tidak mendapat aliran air dari PDAM Tirtha Mayang Jambi lantaran debit Sungai Batanghari kian menurun.
SYAIPUL BAKHORI
Berita lain:
Korban Gubernur Riau Puas dengan Pengakuan Annas
Bambang Soeharto Resmi Jadi Tersangka Suap
Wagub untuk Ahok, Begini Kata Sutiyoso