TEMPO.CO, Samarinda - Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menolak untuk melakukan lelang pencetakan buku berdasar Kurikulum 2013 untuk semester kedua 2014 nanti. Penolakan ini dilakukan karena mereka khawatir akan timbul masalah di belakang hari.
"Kami menolak untuk melelang. Sekarang saja materi buku yang akan dilelang, kami tak tahu. Jadi, apa yang harus kami lelang?" kata Asli Nuryadin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, di Samarinda, Sabtu, 13 September 2014. Dengan penolakan ini, maka kisruh tentang pengadaan buku sekolah berdasar Kurikulum 2013 semakin meluas. (Baca: Kurikulum 2013 Ditolak, Menteri Nuh Malah Bangga)
Menurut dia, seharusnya soal lelang sudah dilakukan sejak semester pertama bergulir sehingga tak terjadi kekisruhan seperti sekarang. Di Samarinda, menurut dia, hingga kini jumlah buku berbasis Kurikulum 2013 yang beredar tak diketahui. (Baca: Buku Bercap 'Milik Negara' Diperjualbelikan di Indramayu)
Asli Nuryadin menyatakan distribusi buku-buku tersebut tidak melalui Dinas Pendidikan. Jalur distribusinya dari percetakan pemenang lelang oleh Departemen Pendidikan dikirim melalui Pos Indonesia. Selanjutnya, buku langsung didistribusikan ke sekolah.
"Jangan tanya kami, karena kami selama ini tak dilibatkan," kata dia, "Setahu saya sampai sekarang belum semua sekolah menerima buku Kurikulum 2013 semester pertama."
FIRMAN HIDAYAT
TERPOPULER
Surya Paloh Temui Petinggi Partai Komunis Cina
Wanita Ini Teror Tetangga Demi Rumah Impian
5 Senyawa yang Baik untuk Kesehatan Mata
Kapolri Tahu Misteri Penyebab Hilangnya MH370