TEMPO.CO, Jakarta - Atap bangunan tinggi atau biasa disebut sky lounge, kini menjadi tempat hang out favorit sejumlah anak muda di Jakarta. Maulana Akbar misalnya. Pegawai swasta yang berkantor di Senayan City, Jakarta Selatan, kepincut untuk menongkrong di tempat tinggi di Jakarta sejak lebih dari dua tahun lalu. (Baca : Merah Anggur Menghias Fuefuki)
Tempat favoritnya adalah Lucy In The Sky, yang terletak di area bisnis Sudirman Central Business District. Akbar mengaku doyan menghabiskan sorenya di tengah taman rindang LITS agar bisa menikmati pemandangan matahari tenggelam. Kacamata hitam sudah ia persiapkan sejak berangkat dari rumah agar lebih nyaman bertatapan dengan matahari. (Baca : Resmikan Sky Lounge Terbaru)
Akbar tak peduli penganan dan minuman yang disediakan lounge di sana “itu-itu saja”, selama ia bisa bersantai. Baginya, berleha-leha di sana cukup ampuh untuk mengusir lelah setelah bekerja seharian. “Berada di tengah banyak tanaman hijau seperti di sini rasanya tenang. Apalagi udaranya relatif lebih bersih dibanding ‘di bawah’,” katanya.
Selain Lucy In The Sky, ada sejumlah tempat lain yang kerap menjadi pilihan. Beberapa atap gedung pencakar langit telah disulap menjadi restoran, bar, kafe, atau lounge, seperti SKYE, SHY Rooftop Kemang, S.L.A.M., dan Karumba Rum Bar.
Seperti yang dilakukan empat gadis mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Moestopo, Bintaro, pada Kamis sore lalu. Sambil tertawa cekikikan, keempat gadis itu sibuk selfie di salah satu sudut atap Hotel Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat. Silvia Nugrahwati terlihat paling sibuk karena dialah yang memegang telepon seluler. Sedangkan tiga lainnya, Vivi Nilsi, Tiara Dita, dan Rahmalita, merapat di sisi kanan-kiri Silvia agar tampang mereka terjepret kamera. Setelah itu Silvia langsung mengunggah fotonya ke akun media sosial Path.
Panorama dari ketinggian hotel, menurut Silvia, membuatnya betah berlama-lama duduk di sana. Angin bertiup semilir dan musik lembut mengalun dari lounge La Vue di lantai 9, tepat di bawah atap.
Alasan yang sama menyeret Glend David, 29 tahun, dan kekasihnya, Widya Mayeri, 27 tahun, bertandang ke Hermitage pada hari yang sama. Keduanya mengaku sebagai “pemburu” sky lounge. Sudah lebih dari tiga-tempat serupa mereka sambangi. Saat berada di luar negeri pun mereka mencari tempat serupa, seperti Chill Bar di Kota Ho Chi Minh, Vietnam; Kudeta di Singapura; dan sebuah sky lounge di Sydney, Australia. Mereka bahkan bisa berkali-kali ke sana.
Nirwono Joga, arsitek lansekap di Jakarta, menuturkan, pemanfaatan atap gedung tinggi untuk tempat menongkrong memang sedang tren di kota ini. Sky lounge merupakan pengembangan dari roof garden, taman vertikal di atas bangunan, yang berkembang sejak 2007. Saat itu belum banyak pengembang yang menerapkan taman tersebut, karena biaya pembuatan dan perawatannya mahal.
Barulah pada 2010 pemanfaatan atap untuk taman kian menjamur, terutama di apartemen dan hunian mewah. Kebanyakan taman tersebut berdampingan dengan kolam renang dan tempat bersantai. “Taman di atap mulai dibikin pengembang karena merepresentasikan kemewahan dan eksklusivitas. Kesan itu pulalah yang kini ada di banyak sky lounge di Jakarta,” kata Nirwono, Selasa lalu.
Sky lounge di Indonesia muncul tiga tahun yang lalu, dan makin ramai setahun belakangan ini setelah jadi bahan obrolan di media sosial. “Sekarang pengembang mulai melihat pemanfaatan atap sebagai peluang bisnis baru. Apalagi di Jakarta ruang terbukanya terbatas, sedangkan warga rindu nongkrong di taman yang alami,” ujar Nirwono.
Harga yang dibayar untuk bersantai di atap ini memang lebih tinggi dibanding harga secangkir kopi di gerai Starbucks. Untuk meneguk mocktail, campuran minuman manis dan soda tanpa alkohol, di SKYE misalnya, Anda perlu merogoh duit sekitar Rp 60 ribu. Awan Lounge pun menawarkan mocktail-nya mulai dari Rp 55 ribu. Harga yang harus dibayarkan akan lebih mahal jika Anda gemar alkohol, yang harganya mulai dari Rp 150 ribu hingga jutaan rupiah untuk sebotol.
ISMA SAVITRI | SUBKHAN
Berita Terpopuler
Fadli Zon Ingin Basmi Kutu Loncat seperti Ahok
Kapolri Tahu Misteri Penyebab Hilangnya MH370
Wagub untuk Ahok, Begini Kata Sutiyoso
Korban Gubernur Riau Puas dengan Pengakuan Annas
Jokowi Pesan 10 Setel Pakaian, Berapa Harganya?