TEMPO.CO, Ternate - Proses pencarian korban hilang perahu tenggelam di Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, kembali dilanjutkan, Senin, 15 September 2014. Polisi menambah personel untuk membantu pencarian.
“Sempat terhenti sore kemarin, proses pencarian hari ini kami lakukan lagi. Tapi prosesnya kami sesuaikan dengan kondisi laut. Jika cuaca mulai buruk, mungkin kami akan menunda pencarian sementara,” kata Kepala Kepolisian Resor Sula Ajun Komisaris Besar Hadi Waiyono saat dihubungi Tempo, Senin 15 September 2014.
Pada Ahad, 14 September 2014, perahu longboat penyeberangan rakyat rute Pulau Mangoli Falabisahaya-Pulau Sanana tenggelam. Perahu tersebut tenggelam setelah dihantam gelombang laut setinggi 3 meter. Akibat insiden itu, 14 orang tewas dan tujuh orang dinyatakan hilang. (Baca juga: Kapal Tenggelam di Maluku Utara 14 Tewas)
Menurut Hadi, proses pencarian korban hilang mulai dilanjutkan pada pukul 08.00 WIT dengan mengerahkan seratus personel gabungan polisi, TNI, Tim SAR, dan masyarakat. Setidaknya empat kapal pencarian dikerahkan untuk mencari korban hilang.
Hadi mengatakan pihaknya masih mencari di wilayah perairan Selat Sanana. Namun, tidak menutup kemungkinan wilayah pencarian diperluas. Sebab, arus dan gelombang laut cukup tinggi.
Baca Juga:
Selain melakukan pencarian, polisi juga membantu mengawasi aktivitas kapal di pelabuhan. Ini dilakukan sebagai antisipasi mengingat kondisi gelombang di perairan Kepulauan Sula cukup tinggi.
BUDHY NURGIANTO
Berita lain:
3 Kemesraan Ahok-Lulung Setelah Cekcok Panjang
Pilkada Langsung Boros? Ini Bantahannya
Suryadharma: Ketua PPP Mendatang Harus ke Prabowo