TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B. Sutjipto menyatakan turut berdukacita atas meninggalnya Boby Hernawan, operator tambang Freeport. Dia mengatakan Freeport akan mendukung pihak keluarga baik secara moral maupun materiil. (Baca: Longsor Freeport Telan Korban Jiwa)
"Segenap doa dan dukungan kami berikan kepada pihak keluarga dari rekan kami. Kami sangat berharap mereka dapat melewati masa-masa yang sangat sulit ini," kata Rozik melalui siaran pers yang diterima Tempo, Senin, 15 September 2014.
Rozik mengatakan keamanan dan keselamatan para pekerja adalah prioritas perusahaannya. Karena itu, saat mengetahui kejadian ini, Tim Gabungan Underground Mine Rescue dan Emergency Preparedness & Response Group PT Freeport Indonesia segera dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
Menurut Rozik, kejadian ini telah dilaporkan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Nantinya, Kementerian ESDM akan membentuk tim investigasi untuk mengkaji kasus ini di bawah arahan inspektur pertambangan dari Kementerian.
Adapun Boby Hermawan tewas tertimpa reruntuhan batu di tambang bawah tanah Grasberg PT Freeport Indonesia. Jenazah Boby segera dibawa ke rumah sakit di Mile 68 dan diterbangkan ke bandara Timika pagi ini. Pada pukul 11.00 hari ini, jenazah sudah diterbangkan menggunakan pesawat carteran dengan tujuan Bandara Halim Perdanakusuma. Jenazah dibawa oleh keluarganya untuk disemayamkan di Garut, Jawa Barat. (Baca: Satu Orang Tertimbun di Kawasan Tambang Freeport )
Baca Juga:
PadaJumat pukul 23.30 waktu Indonesia timur, terjadi longsor di area West Muck Bay, tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, yang merupakan tempat Boby bekerja. Sebagian badant jumbo drill yang berada di lokasi kejadian juga turut tertimbun material yang berjatuhan. Brad Skinner, operator jumbo drill, berhasil menyelamatkan diri dari reruntuhan. Namun Boby saat itu tidak dapat menyelamatkan diri dan tertimbun material.
Boby, 33 tahun, meninggalkan seorang istri dan anak. Boby merupakan pekerja kontraktor PT Freeport Indonesia, PT Redpath, dan telah bekerja di area tambang di Papua sejak 2011.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Terpopuler:
Penumpang Lion Berpistol, Petugas Klaim Tak Lalai
Besok, SBY Resmikan Dua Proyek Migas
Longsor, Pemerintah Diminta Awasi Freeport
Pemerintah Tunggak Subsidi Rp 1,4 Triliun ke Pupuk
Bila Mutiara Dibeli J Trust, BRI Hormati LPS
Begini Kronologi Tewasnya Pekerja Freeport