TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Bank Internasional Indonesia, Juniman, menduga faktor politik menjadi penyebab Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan bank pelat merah lain gagal membeli Bank Mutiara. Saat ini pengucuran dana talangan terhadap Bank Mutiara yang dulu bernama Bank Century ini masih diselidiki. "Ada risiko politik yang akan membebani bank (pembeli) dan pemerintah," katanya saat dihubungi, Senin, 15 September 2014. (Baca: Bila Mutiara Dibeli J Trust, BI Siap Antisipasi)
BRI, kata Juniman, tidak mendapat persetujuan dari pemerintah karena berkaitan dengan kepentingan politik. Meski pimpinan BRI berminat, jika pemegang saham enggan membeli Bank Mutiara, niat akuisisi itu lenyap. "Proses politiknya belum beres. Masih menjadi bola panas," katanya. (Baca: Divestasi Bank Mutiara Dilanjutkan Maret)
Bank pemerintah, kata Juniman, sebenarnya tertarik membeli Mutiara. Sebab, lembaga keuangan tersebut mempunyai bisnis inti yang prospektif, yakni penjualan valas. Selain mengincar pasif income dari Mutiara, bank dalam negeri juga ingin memperbesar lingkup bisnis menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Adapun pembelian Bank Mutiara, kata Juniman, sebenarnya masih dapat digagalkan jika Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai evaluasi penilaian khusus terhadap J Trust. Penilaian tersebut berupa kemampuan permodalan perusahaan, komitmen investasi, dan reputasi perusahaan.
Kepemilikan Bank Mutiara Tbk jatuh ke tangan perusahaan investasi asal Jepang, J Trust Co Ltd. Dalam rilis J Trust tertanggal 12 September lalu diumumkan bahwa LPS telah memastikan perusahaan itu sebagai pemenang tender divestasi Bank Mutiara.
J Trust Co resmi menjadi penguasa saham dominan atas kepemilikan 99,996 persen Bank Mutiara. J Trust Co diketahui telah melakukan penetrasi bisnis ke Indonesia melalui Bank Mayapada. Ekspansi bisnis diwujudkan dalam aliansi strategis antara Bank Mayapada Tbk dan J Trust Pte Ltd, yang merupakan anak usaha J Trust di Singapura.
Meski tak terpilih sebagai pemenang Bank Mutiara, BRI tetap akan melakukan ekspansi bisnis. Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Budi Satria mengatakan BRI akan mencari lembaga lain untuk diakuisisi, seperti sekuritas atau asuransi. Bank pelat merah itu telah menyiapkan dana sebesar Rp 3 triliun.
ALI HIDAYAT | GANGSAR PARIKESIT
Berita Terpopuler
7 Serangan Ahok yang Bikin Lulung Geram
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Soal RUU Pilkada, Amir: SBY Berpihak pada Akal Sehat
3 Kemesraan Ahok-Lulung Setelah Cekcok Panjang