TEMPO.CO, Jakarta - PT Djakarta Lloyd (Persero) bekerja sama dengan PT Adaro Indonesia dan PT PLN (Persero) untuk mengangkut batu bara ke pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT Sumber Segara Primadaya (S2P). Pengiriman batu bara ini bertujuan memasok kebutuhan independent power producer (IPP) S2P berkapasitas 2 x 300 megawatt yang berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah.
"Kami akan menyediakan tiga kapal dan delapan tongkang untuk mendukung aktivitas," kata Presiden Direktur Djakarta Lloyd Arham S. Torik di kantor pusat PLN, Jakarta Selatan, Selasa, 16 September 2014. (Baca: Target Penyerapan Batu Bara PLN Tak Tercapai )
Dalam kerja sama kali ini, Djakarta Lloyd bertugas mengangkut batu bara sebanyak 40 metrik ton per kapal selama tiga bulan, yakni dari Oktober hingga Desember 2014. Dengan nilai kontrak Rp 200 ribu per ton, tarif angkutan tersebut mencapai Rp 8 miliar per kapal. (Baca juga: Ekspor, Pengusaha Batu Bara Wajib Bayar Pajak )
Arham mengatakan, jika kontrak kerja sama ini berjalan lancar, Djakarta Lloyd akan kembali menjalin kontrak dengan Adaro dan Berau Coal untuk periode 2015-2020. Kontrak tersebut memiliki nilai Rp 110 miliar per tahun dan akan disesuaikan dengan harga bahan bakar minyak yang berlaku saat itu.
Kepala Divisi Batu Bara PLN Helmi Najamudin mengatakan, dengan kontrak tersebut, Djakarta Llyod akan mengangkut batu bara (green coal) dari Adaro untuk kebutuhan PLTU PT Sumber Segara Primadaya. (Baca juga: Pengusaha Khawatirkan Merosotnya Harga Batubara)
ALI HIDAYAT
Berita Terpopuler
Begini Arsitektur Kabinet Jokowi-JK
Pengamat: Kabinet Jokowi Lebih Reformis dari SBY
Kepergok Saat Bercinta, Wanita Ini Pukuli Petugas