TEMPO.CO, Semarang - Wakil Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah Nuniek Sriyuningsih mengatakan seorang yang mencalonkan diri pada pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah bisa mengeluarkan biaya Rp 20-25 miliar. Namun Nuniek menuturkan ada beberapa kepala daerah yang terpilih tanpa mengeluarkan banyak uang.
Menurut Nuniek, syarat menang dalam pilkada tanpa mengeluarkan banyak uang adalah sang calon harus benar-benar memiliki jejak rekam sangat baik. "Kalau dapat calon seperti nabi, maka tak usah mengeluarkan banyak uang, karena pasti banyak yang memberi bantuan," ujar Nuniek, Selasa, 16 September 2014. (Baca juga: PAN Yogya Usul Jalur Calon Independen Dipermudah)
Nuniek menyebut biaya Rp 20-25 miliar dikeluarkan calon kepala daerah belum termasuk jika kandidat tersebut melakukan politik uang. Jika ditambah dengan kebutuhan politik uang, kata Nuniek, biaya berkompetisi dalam pilkada semakin besar.
PDIP Jawa Tengah menolak jika pilkada langsung dihapus dan diganti melalui DPRD. Namun PDIP Jawa Tengah meminta agar dibuat sistem yang baik dalam pilkada langsung, sehingga bisa menekan biaya yang mesti dikeluarkan.
Polemik sistem pilkada mencuat seiring dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang Pilkada. Beberapa partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih menginginkan pilkada dikembalikan melalui sistem pemilihan di DPRD. Sedangkan PDIP dan beberapa partai lain pendukung calon presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, tetap ingin kepala daerah dipilih secara langsung.
ROFIUDDIN
Berita lain:
Jokowi Pertahankan 34 Kementerian dalam Kabinetnya
Jadi Anggota BPK, Harry Azhar Mundur dari Golkar
Begini Pendapat Megawati Soal RUU Pilkada