TEMPO.CO, Bondowoso - Kabupaten Bondowoso menetapkan status darurat kekeringan menyusul kesulitan air bersih yang dirasakan ratusan keluarga di 30 desa di Bondowoso, Jawa Timur. Status darurat kekeringan itu berlaku satu bulan sejak September hingga Oktober mendatang.
"Tahapan siaga sudah berlaku sejak Juli 2014 lalu. Sekarang dinaikkan statusnya menjadi darurat," kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Ahmad Rachmadi, kepada Tempo, Rabu pagi, 17 September 2014. (baca juga: Tujuh Kecamatan di Bondowoso Krisis Air Bersih)
Ahmad mengatakan ada 30 desa yang tersebar di tujuh kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih. Menurut dia, BPBD Bondowoso sudah melakukan kajian untuk meningkatkan status dari siaga ke darurat sejak akhir Agustus lalu.
Warga Bondowoso mengalami kekurangan air bersih sejak sekitar lima bulan yang lalu. Data BPBD Bondowoso menyebut 30 desa tersebut berada di Kecamatan Cerme, Curah, Tegal Ampel, Tamanan, Dami, Botolinggo, dan Wringin.
Menurut Ahmad, BPBD bekerja sama dengan PDAM untuk menyalurkan air bersih. Ada empat hingga lima unit kendaraan tangki air diterjunkan ke daerah-daerah yang mengalami kesulitan air bersih itu. Setiap tangki air ini berkapasitas sekitar 4 ribu liter. Setiap tahun, kesulitan air bersih tersebut sudah rutin terjadi. "Namun, untuk tahun ini kondisinya memang lebih sulit dari tahun lalu," ujar dia.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita lain:
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Malam Ini, JK Temui Jokowi Bahas Kabinet
PDIP dan PKB Walk Out Soal Tatib DPR