TEMPO.CO, Gowa - Seorang petani asal Desa Bontomanai, Kecamatan Bajeng Barat, Gowa, Sulawesi Selatan, Suhudi Daeng Limpo, beralih profesi menjadi kuli bangunan di kota. Pasalnya, lahan sawah miliknya tidak mendapat suplai air yang cukup baginya untuk mengolah sawah akibat musim kemarau. "Upahnya lumayan untuk kebutuhan sehari-hari," katanya, Rabu, 17 September 2014.
Lahan Suhudi seluas seperempat hektare tidak bisa digarap karena merupakan lahan sawah tadah hujan. Panen besar hanya bisa dia lakukan sekali dalam setahun lantaran musim hujan tidak teratur. "Kalau musim hujannya teratur, saya biasanya bisa panen sampai dua kali setahun," ujar Suhudi.
Petani lain, Hajeriah Daeng Ngona, memilih menanam kacang hijau untuk menyiasati musim kemarau. Suaminya pun memilih beralih menjadi pembuat batu bata untuk membuat dapur tetap mengepul. "Hanya ini yang bisa kami lakukan untuk bisa menyambung hidup," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gowa Asriawan Umar membenarkan info bahwa sawah tadah hujan memang tak bisa digarap jika musim kemarau datang. Namun, persentase luas area sawah tadah hujan di Gowa cukup kecil, sehingga tidak akan mengganggu produksi beras. "Jumlahnya kecil dari 28.828 hektare luas sawah yang ada di Gowa," ujarnya.
Ia menyebutkan sebenarnya petani bisa menyiasati musim kemarau ini dengan menanam tanaman palawija. Namun tidak semua petani suka bertani palawija. Adapun untuk mengantisipasi musim kemarau yang berkepanjangan pihaknya telah menyiapkan pompa air yang kapan saja dapat digunakan untuk mengairi sawah.
Selain itu, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat dengan akademikus, tokoh masyarakat, dan perwakilan petani untuk menentukan jadwal tanam yang tepat guna menghadapi musim kemarau ini. "Oktober nanti kan sudah masuk masa tanam. Jadi kami ingin cari tahu kapan masa tanam yang baik. Ini selalu kami lakukan tiap tahun," ujarnya.
AWANG DARMAWAN
Baca juga:
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik
Bogor Akan Terapkan Sehari tanpa Kendaraan Pelat B
Malam Ini, JK Temui Jokowi Bahas Kabinet
Ini Harapan Ketua MK kepada Presiden Jokowi
ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus