TEMPO.CO , Jakarta:Tak hanya perkembangan obat dan vaksi Ebola, kabar lain yang juga disampaikan Profesor Tjandra Yoga Aditama melalui surat elekroniknya pada Tempo, Selasa, 16 September 2014. "Saya hari Senin, 15 September 2014 mengunjungi Singapura (Baca: Mulai 24 Juni 2014, Bungkus Rokok Ada Gambar Ini) untuk kegiatan penelitian. Dan sehubungan soal ini, ternyata di sana lebih komperhensif atau lengkap memiliki lima agency yang melakukan penelitian kesehatan," kata Tjandra.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini menyebutkan kelima agency tersebut adalah:
1. National Medical. Research Council (NMRC), dibawah Kemenkes, yang melakukan koordinasi dan menyediakan anggaran, tapi tidak melakukan penelitian sendiri.
2. Agency for Science Technology and Research (ASTAR), dibawah Ministry of Trade and Industry. ASTAR punya Lab Biomedik dan melakukan berbagai penelitian ilmu dasar.
3. Singapore Clinical Research Institute (SCRI), semaacam gabungan pemerintah dan profesi atau peneliti, juga langsung melakukan penelitan.
4. Epidemiology and Disease Control Division atau Health Infoemation Management Division, dibawah Ministry of Health, yang melakukan penelitian epidemiologi dan kesehatan masyarakat.
"Pada agency ini meliputi kegiatan kesehatan yang dilakukan Kementerian Lingkungan (Baca: Pohon Disarankan Jadi Mahar Nikah) untuk misalnya kajian nyamuk demam berdarah, asap kebakaran hutan, dan sebagainya," kata Tjandra.
Kemudian Tjandra juga menerangkan soal agency kelima peran universitas setempat, baik kedokteran maupun kesehatan masyarakat, dan dispilin terkait.
"Hal ini tentu berbeda dengan Indonesia dengan Balitbangkes. Di Indonesia praktis hanya melakukan agency dari nomor satu hingga empa. Sementara, dibandingkan dengan NIH atau semacam Balitbangkesnya Amerika Serikat hanya dilakukan pada agency satu hingga tiga saja."
HADRIANI P
Terpopuler
Tetap Konsisten Berbagi Nasi Bungkus
Sosok Penting Si Ahli Kreativitas Louis Vuitton
Komunitas Andalkan Kerendahan Nurani
Dihina Gemuk, Bobot Penderita Obesitas Bertambah