TEMPO.CO, Jakarta - Negara Islam Irak Suriah (ISIS) ternyata tidak hanya menjadi ancaman di berbagai negara, tetapi juga dunia maya. Kepala Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Laksamana Mike Rogers mengatakan pergerakan dan kemampuan ISIS mengendalikan dunia maya benar-benar besar dan tidak bisa dilacak.
"Ada banyak skenario yang bisa terjadi dalam dimensi dunia. Jelas bahwa pergerakan ISIS sangat agresif dalam penggunaan media, teknologi, dan Internet. Ini adalah sesuatu yang saya awasi," kata Rogers, seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 16 September 2014.
Rogers menjelaskan pergerakan ISIS di media sosial juga sangat efektif bila dibandingkan dengan kelompok militan lainnya. Twitter, kata Rogers, adalah salah satu media sosial yang digunakan ISIS untuk "melawan". Namun, penggunaan YouTube dan Facebook oleh ISIS masih belum bisa dilacak. (Baca: Di Twitter, Wanita ISIS Ini Pegang Kepala Buntung)
Demi mengawasi teror di Internet, Rogers berharap Komando Cyber Amerika Serikat bisa mempekerjakan setidaknya 6.200 karyawan keamanan cyber pada 2016 mendatang. Rogers juga mendesak kerja sama internasional untuk memperketat keamanan dunia mata di bidang pemerintah, bisnis, dan indusstri.
"Ini bukanlah masalah sepele dan bukan pula masalah yang mudah diselesaikan," kata Rogers. (Baca: Teror ISIS di Internet Susah Dihentikan)
Beberapa bulan belakangan, pergerakan ISIS di Internet semakin aktif. Selain menyebar video pemenggalan dan ancaman, kelompok militan yang berbasis di Irak itu juga melakukan perekrutan secara online untuk meluaskan wilayahnya di seluruh dunia.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Tak Ada Elpiji, Tinja pun Jadi
Larangan Internasional Perburuan Hiu Mulai Berlaku
Microsoft Bakal Luncurkan Windows tanpa ‘Phone’