TEMPO.CO, Jakarta - Di masa depan, perjalanan ke luar angkasa bagi astronot akan dibuat semakin mudah. Untuk itu, National Aeronautics and Space Administration (NASA) bersama perusahaan pesawat Boeing dan SpaceX berencana membuat "taksi luar angkasa". Ketiga perusahaan telah menandatangani kontrak sebesar US$ 6,8 miliar (Rp 81,2 triliun) dan akan mulai mengerjakan proyek tersebut tahun ini.
"Kami menyadari pergi ke luar angkasa adalah hal yang sulit. Untuk itu, kami mengandalkan mereka (Boeing dan SpaceX) untuk dapat mengantarkan kargo yang paling berharga itu ke luar angkasa," kata Manajer Program Kru Komersial NASA Kathy Lueders, seperti dilaporkan CNET, Selasa, 16 September 2014. (Baca: Plankton Laut Hinggap di Stasiun Luar Angkasa)
Untuk membangun "taksi luar angkasa" ini, NASA menggunakan pesawat milik Boeing jenis CST-100 dan SpaceX jenis Dragon V2. Kedua pesawat luar angkasa ini dapat membawa setidaknya tujuh astronot dan bisa diluncurkan dengan berbagai jenis roket.
Dalam beberapa tahun ke depan, Boeing dan SpaceX harus membuat desain yang sesuai dengan izin dan sertifikasi NASA. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketahanan pesawat di ruang nol gravitasi itu.
"Kami harus memastikan agar CST-100 aman dan semua sub-sistem bekerja," kata Manajer Program Kru Boeing Commercial John Mulholland. (Baca: Gen Hibernasi Kodok Bisa Selamatkan Astronot)
Menurut NASA, "taksi luar angkasa" ini akan siap diluncurkan apda 2017 mendatang. Jika berhasil diciptakan, "taksi" ini akan jadi penerbangan komersial pertama ke luar angkasa untuk astronot dari kalangan masyarakat.
RINDU P. HESTYA | CNET
Berita Lain:
Tak Ada Elpiji, Tinja pun Jadi
Larangan Internasional Perburuan Hiu Mulai Berlaku
Microsoft Bakal Luncurkan Windows tanpa ‘Phone’