Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Terima Anak di-DO, Orang Tua Siswa SMAN 70 Protes

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Sejumlah pelajar SMAN 70 menancapkan bunga ke karangan bunga di Bunderan Bulungan, Jakarta, Senin (1/10) untuk memperingati tujuh hari meninggalnya Alawi Yustianto Putra. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Sejumlah pelajar SMAN 70 menancapkan bunga ke karangan bunga di Bunderan Bulungan, Jakarta, Senin (1/10) untuk memperingati tujuh hari meninggalnya Alawi Yustianto Putra. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang tua siswa kelas XII SMA Negeri 70 menggelar unjuk rasa untuk memprotes pemecatan 13 siswa yang dilakukan pihak sekolah. Mereka menilai pemecatan itu tidak berdasarkan aturan yang jelas dan semena-mena.

"Pengeluaran anak-anak ini bersifat sepihak. Sama sekali tak ada surat peringatan sebelumnya," kata Ida, orang tua siswa, di depan SMA Negeri 70, Jalan Bulungan 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 17 September 2014.

Sebagian besar pengunjuk rasa adalah ibu-ibu. Mereka berjalan kaki dari arah Blok M menuju gerbang depan sekolah. Satpam yang menjaga  gerbang mengatakan kepala sekolah dan guru-guru sedang mendiskusikan sikap untuk menyambut pengunjuk rasa. "Sebentar. Ibu tunggu dulu. Pihak sekolah sedang rapat," kata seorang satpam.

Ida mengatakan mereka maklum jika pihak sekolah belum siap menerima mereka. "Katanya kepala sekolah sedang dipanggil ke Dinas Pendidikan (DKI Jakarta) untuk membicarakan masalah ini," kata Ida.

Menurut Ida, orang tua siswa lainnya juga sedang memperjuangkan hak anak-anak mereka. "Orang tua lain ada yang sedang ke KPAI, dan ke Komnas HAM. Nanti kami akan menjumpai Ahok juga," katanya. Siswa-siswa kelas XII lain, kata Ida, juga ikut melakukan aksi mogok sekolah karena pengeluaran sepihak ini.

Seorang siswi kelas XI mengatakan memang tak terlihat kegiatan anak kelas XII di sekolahnya. "Iya, dari tadi sepi sih sekolah. Senior belum kelihatan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalahnya, satpam sekolah ini menjaga ketat pintu gerbang. Bahkan wartawan tidak diperbolehkan masuk untuk memantau langsung keadaan sekolah dan menemui guru untuk meminta konfirmasi tentang hal ini.

Sebelumnya, 13 siswa kelas XII SMAN 70 dikeluarkan dari sekolah karena dinilai telah melanggar peraturan dan tata tertib. Mereka dianggap merisak (bully) siswa yang duduk di  kelas X dan XI. Kasus perisakan ini dilaporkan satu orang tua siswa kelas X. (lihat: Kasus SMAN 3, Ortu Khawatir Anaknya Di-bully )

"Tak ada bukti mereka menggencet junior dan bagaimana. Siapa yang di-bully juga tidak ditunjukkan," kata Ida.

INDRI MAULIDAR

Berita Terpopuler:
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah 
Jadi Presiden, Harga Sepatu Jokowi Rp 400 Ribu
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP 
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

9 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

Disdik DKI jakarta telah menyiapkan posko pelayanan untuk program KJMU. Tujuannya, untuk memastikan bantuan pendidikan lebih tepat sasaran.


Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

20 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

DPRD DKI akan memanggil Dinas Pendidikan terkait polemik KJMU.


KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

21 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

Pencabutan KJMU oleh Pemerintah DKI Jakarta menjadi sorotan perbincangan publik di media sosial


JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

18 Januari 2024

Warga melintasi poster caleg yang dicoret tulisan 'tersangka penusukan pohon' di kawasan Plumpang, Jakarta Utara, Senin, 15 Januari 2024. Pelabelan yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal itu sebagai bentuk protes atas pemasangan alat peraga kampanye caleg dengan memaku pohon yang melanggar Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu 2024 pasal 70 huruf H. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

JPPI meminta agar mereka yang terlibat dalam kampanye mendapat sanksi.


Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

17 Januari 2024

Sejumlah siswa bermain di Lapangan SMP Negeri 1 Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu, 9 Oktober 2019. Aktivitas di sejumlah sekolah Kota Wamena masih berfokus pada pemulihan trauma pada siswa pascaaksi unjuk rasa yang berujung anarkis pada 23 September 2019 lalu. ANTARA
Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

Angka buta aksara secara nasional itu mencapai 1,8 persen.


Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual


Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

3 Desember 2023

Ilustrasi KJP
Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

Seorang warga penerima KJP Plus mengaku anaknya telah mendapat KJP Plus sejak 2017, tapi tiba-tiba dicabut usai Dinas Pendidikan bersih-bersih data.


Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

29 November 2023

Warga menunjukkan Kartu Jakarta Pintar serta bukti pembayaran saat membeli pangan murah di RPTRA Jatinegara, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019.  Pangan murah ini hanya ditujukan bagi warga yang memiliki KJP Plus, Kartu Pekerja, dan Kartu Lansia Jakarta untuk meningkatkan gizi anak-anak di Jakarta. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

Penyisiran ulang data penerima bantuan sosial oleh Pemprov DKI berdampak antara lain dicoretnya sebanyak 75.497 siswa pemegang KJP Plus.


70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

28 November 2023

Guru mengajar sejumlah siswa yang duduk di lantai tanpa bangku dan meja belajar di SD Negeri Gelam 2 di Kampung Cigelam, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Kamis, 2 September 2021. ANTARA/Asep Fathulrahman
70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

Menurut Suherman, kerusakan gedung sekolah itu akan segera ditangani.


Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

27 November 2023

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel Deden Deni dan Kepala Sekolah SDN Pondok Cabe Udik 2 meninjau atap sekolah roboh itu, Senin 27 November 2023. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

Setelah peristiwa atap sekolah roboh Sabtu lalu, Disdikbud Tangsel akan memprioritaskan renovasi total SDN Pondok Cabe Udik 2.