Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Teknologi Wearable Ubah Perilaku Manusia  

image-gnews
Tampilan layar analisa ekspresi wajah dan emosial serta usia dari kacamata Google Glassware yang dikembangkan oleh ilmuwan Jerman dibawah naungan Fraunhofer Institute. (dailymail)
Tampilan layar analisa ekspresi wajah dan emosial serta usia dari kacamata Google Glassware yang dikembangkan oleh ilmuwan Jerman dibawah naungan Fraunhofer Institute. (dailymail)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda merasa sedang diawasi lewat kamera CCTV serta banyak gawai berkamera yang tersebar di mana-mana? Mungkin jawabannya iya. Apalagi sekarang ada teknologi wearableseperti Google Glass.

Seorang pakar psikologi bernama Tom Foulsham tergelitik untuk meneliti hubungan antara teknologi dan kehidupan pribadi. "Apakah teknologi mengubah perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari?" tulisnya dalam The Conversation baru-baru ini.

Foulsham mengatakan para peserta penelitiannya mengubah perilaku mereka saat merasa sedang direkam. Dalam sebuah tes psikologis, dia menulis, para peserta sadar bahwa mereka sedang diawasi, baik lewat kamera pengintai, komputer, maupun pendeteksi elektrode.

Dalam kondisi tersebut, apakah para peserta penelitian akan berperilaku sama seperti berkegiatan setiap hari? Foulsham menulis, sebagian besar menunjukkan hasil positif. Meski begitu, dengan beberapa cara lanjutan, akan ketahuan siapa yang berbohong.

Penelitian ini menggunakan perangkat eye-tracking, semacam Google Glass, yang dipasang pada peserta penelitian. Kemudian orang itu ditinggalkan sendiri di ruangan yang menampilkan gambar wanita berbusana tipis dengan kamera pengintai di balik gambar itu. (Baca juga: Google Glass Mulai Dijual Tahun Ini)

Hasilnya, secara sadar orang tak akan melihat gambar itu saat menggunakan eye-tracking. Berbeda dengan saat alat itu dilepas: orang akan mengamati gambar tersebut dengan saksama.

Para peserta penelitian yang sadar sedang diamati langsung mengubah perilaku mereka. Hal ini memperkuat asumsi bahwa seseorang tak akan bersikap lepas begitu saja saat dia merasa sedang dilihat oleh orang lain. Adapun teknologi pengawasan saat ini sudah bertebaran di mana-mana.

Penelitian dipimpin oleh Eleni Nasioupolous dan Alan Kingstone dari University of British Columbia dengan anggota Evan Risko dari University of Waterloo, Kanada, dan Tom Foulsham sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti dikutip dari British Journal of Psychology, hasil lain menunjukkan bahwa adaptasi tiap-tiap terhadap eye-tracking berbeda. Rata-rata para peserta penelitian akan kembali bertindak normal dan tak merasa sedang diawasi setelah 10 menit memakai eye-tracking. Kemudian mereka melihat kalender dengan gambar wanita berbusana tipis itu.

Meski begitu, saat peserta diingatkan bahwa mereka sedang memakai eye-tracking dan kembali merasa sedang diawasi, mereka kembali mengubah perilaku. Mereka melepaskan pandangan dari kalender dan bersikap seperti tak ada apa-apa.

Penelitian ini, tulis Fouslham, menunjukkan bahwa pengguna teknologi dapat dengan mudah membuat orang lupa bahwa dia sedang diawasi dan kemungkinan besar dapat melanggar privasi orang lain.

AMRI MAHBUB

Berita Lain:
Indonesia Cukur Timor Leste 7-0 di Asian Games 
Jadwal Beracun buat Chelsea 
Pekan Keempat, Liga Premier Masih Milik Chelsea 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

32 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

32 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

32 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.


BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

11 Desember 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyampaikan kata sambutan di kegiatan Kick Off Peran Valuator Kekayaan Intelektual dalam Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

Hingga kini belum ada regulasi yang jelas mengatur terkait penggunaan AI tersebut.