Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SBY Dianggap Biang Kemunduran Demokrasi, jika...  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menerima kedatangan Wakil Ketua MPR Republik Rakyat China Wang Jiarui beserta delegasi di Kantor Presiden, Jakarta, 16 September 2014. TEMPO/Subekti
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menerima kedatangan Wakil Ketua MPR Republik Rakyat China Wang Jiarui beserta delegasi di Kantor Presiden, Jakarta, 16 September 2014. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia yang dirilis, Kamis, 18 September 2014, menyatakan sebanyak 83,07 persen masyarakat menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai aktor utama kemunduran demokrasi jika revisi Undang-Undang Pilkada dinyatakan sah oleh DPR.

Peneliti dari LSI, Ardian Sopa, mengatakan hasil survei terhadap 1.200 responden yang digelar selama 14-16 September 2014, itu juga menyebutkan sekitar 13,41 persen responden tidak menyalahkan SBY jika revisi UU itu disahkan. "Sisanya mengaku tidak tahu," kata Adrian saat memaparkan hasil survei lembaganya di Jakarta. (Baca: 11 Kerugian Rakyat Jika Pilkada Harus Lewat DPRD)

Revisi UU Pilkada menuai kecaman lantaran salah satu pasalnya menawarkan opsi mekanisme pemilihan kepala daerah melalui DDPRD. Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, menyebutkan dengan mekanisme itu pemerintah daerah dan DPRD menjadi sangat kolutif dan transaksional yang berujung pada korupsi.

Ardian mengatakan posisi SBY yang vital sebagai presiden dan Ketua Umum Demokrat sebenarnya punya wewenang untuk menarik pembahasan revisi UU Pilkada itu di DPR. "Posisi SBY menjadi kunci ke mana arah RUU ini akan dibawa," ujarnya. Alasannya, Demokrat yang dipimpin oleh SBY, punya komposisi kursi di DPR sebanyak 26,79 persen dari 560 kursi DPR. (Baca: RUU Pilkada Cerminkan Kepentingan Golongan)

Artinya, kata Adrian, jika SBY bisa menarik dukungannya dari Koalisi Merah Putih dan mempertahankan mekanisme pilkada langsung, secara matematis akan menggagalkan revisi UU itu untuk disahkan. Sebabnya, jika kursi Demokrat ditambah kursi PDIP sebanyak 16,96 persen, Partai Kebangkitan Bangsa 4,82 persen, dan Partai Hanura 3,21 persen maka suara pendukung opsi mekanisme pilkada langsung menjadi 51,79 persen.

Dengan suara 51,79 persen atau sekitar 290 kursi, jumlah itu cukup untuk mengalahkan jumlah suara yang dimiliki anggota Koalisi Merah Putih pendukung bekas calon presiden Prabowo Subianto. Partai dalam koalisi ini, yaitu Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Persatuan Pembangunan. (Baca: Pemerintah Mati-matian Loloskan Pilkada Langsung)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ardian menyarankan SBY agar tidak meninggalkan catatan buruk terhadap semangat demokrasi di Indonesia. Ia menegaskan, jika kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak diserahkan ke pemerintahan baru semestinya revisi UU Pilkada juga diserahkan juga ke pemerintahan presiden terpilih, Joko Widodo. "Jangan membebani."

Adapun Kamis ini, Ketua Harian Demokrat Sjarifuddin Hasan menegaskan partainya mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung. Dukungan ini diajukan asal memenuhi 10 syarat, antara lain efisiensi biaya pilkada. "Ini bukan perubahan sikap, tapi penyempurnaan. Ini yang terbaik buat rakyat, rakyat sudah menikmati asas pelaksanaan demokrasi," kata Hasan di markas Demokrat. (Baca: Kepala Daerah Pendukung Prabowo Membelot)

TRI SUSANTO SETIAWAN| BC

Terpopuler
Pasar Kecewa terhadap Susunan Kabinet Jokowi
Airport Tax Wajib Masuk Tiket

Asuransi Pertanian, Premi Petani Rp 180 Ribu/Ha

Airsia Tambah Dua Rute dari Medan Oktober Ini

Krakatau Minta Tax Holiday untuk Anak Perusahaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas


Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Penumpang kapal Kirana VII melihat arsitektur Jembatan Suramadu di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 8 Juni 2022. Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.


3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Foto: Instagram Ani Yudhoyono.
3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.


Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Istri almarhum Munir, Suciwati, memberikan keterangan terkait dengan 14 tahun terbunuhnya Munir di Jakarta, Jumat, 7 September 2018. Suciwati dan sejumlah pegiat HAM mendesak Presiden dan Kapolri segera mengungkap konspirasi pembunuhan tokoh HAM itu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?


Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Pendiri dan pembina tim bola voli Bogor LavAni, Susilo Bambang Yudhoyono, saat diwawancara usai laga Proliga 2022, Sabtu, 8 Januari 2022. (foto: tangkapan layar Vidio.com)
Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.


Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Klub bola voli Bogor LavAni akan melakukan debutnya di arena PLN Mobile Proliga 2022. Skuad tim yang didirikan Presiden Republik Indonesia periode 2004-2014, Susilo Bambang Yudhoyono, ini mayoritas dihuni pemain muda. (ANTARA/Bogor LavAni)
Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.


Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ilustrasi kanker prostat. Parentsafrica.com
Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?


Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Ilustrasi kanker prostat. Parentsafrica.com
Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.


Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat bersilahturahmi dengan Paguyuban Pasundan Papua di Yonif 751, Jayapura, Jumat (1/10/2021). (Foto: Yogi Prayoga S/Biro Adpim Jabar)
Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol