TEMPO.CO, Tangerang - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menyarankan Pemerintah DKI Jakarta meninjau ulang rencana pembangunan koridor Transjakarta Blok M-Ciledug. Alasannya, halte pemberhentian akhir yang terletak di Petukangan akan menimbulkan penumpukan kendaraan di sepanjang Jalan H.O.S. Cokroaminoto. "Rutenya menciptakan bottle neck di Ciledug," kata Arief di Wisma Nusantara, Rabu, 17 September 2014.
Arief menuturkan telah menyampaikan permintaan tersebut kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam pertemuan kepala daerah kabupaten dan kota mitra dengan pemerintah DKI. Dalam pertemuan itu ia mengusulkan pemindahan halte pemberhentian akhir ke Puri Beta di Kecamatan Larangan atau hingga perempatan lalu lintas Ciledug. Kedua tempat ini masing-masing berjarak sekitar 2,5 kilometer dan lima kilometer dari Petukangan.
Seperti diketahui, Pemerintah DKI akan membangun koridor ke-13 Transjakarta dengan konsep layang sepanjang 20 kilometer dari Blok M menuju Ciledug (lihat: Koridor Layang untuk Transjakarta Selesai 2016). Koridor ini berfungsi menghubungkan salah satu rute yang ditempuh warga Kota Tangerang menuju Jakarta.
Pemindahan halte pemberhentian, kata Arief, akan mengurai kepadatan arus lalu lintas yang kerap terjadi di sepanjang Jalan H.O.S. Cokroaminoto dari Ciledug menuju Kebayoran Lama. (Lihat: Jokowi Siapkan Lelang Tiga Koridor Busway)
Menurut Arief, pemindahan ini bersifat mendesak lantaran ruas tersebut merupakan jalur utama yang di perbatasan Kota Tangerang dan Jakarta Selatan. Warga di daerah ini kebanyakan menuju Jakarta pada jam sibuk lalu lintas. "Di ruas itu pergerakannya dinamis, masalahnya sama dengan Jakarta," ujarnya.
LINDA HAIRANI
Berita Terpopuler:
Nikah Beda Agama, Ini Kata Menteri Agama
Gunung Slamet Meletus Lagi
Jokowi Tak Akan Hapus Kementerian Agama
Hapus Kementerian Agama, Muhaimin: Itu Sesat
Mobil Jakarta Dilarang ke Bogor, Ahok Temui Bima