TEMPO.CO, Jakarta - Kuota bahan bakar minyak bersubsidi akan habis sebelum akhir tahun ini. Senior Vice President Fuel Marketing and Distributon Pertamina Suhartoko mengatakan realisasi konsumsi Premium hingga 31 Agustus mencapai 19,7 juta kiloliter dari kuota 29,2 juta kiloliter. Adapun kebutuhan konsumsi Premium hingga akhir 2014 diperkirakan mencapai 29,8 juta kiloliter. (Baca: Menteri Chatib: BBM Kritis, Jokowi Punya Tiga Opsi)
"Bensin Premium akan habis pada 24 Desember dengan (kekurangan) over kuota 521.367 liter," kata Suhartoko saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 September 2014. Artinya kebutuhan tambahan Premium sebesar 521.367 liter ini naik 1,8 persen dari jatah kuota yang ada. (Baca: Selewengkan BBM, Karyawan Pertamina Kena Sanksi)
Selain Premium, konsumsi minyak tanah bersubsidi juga membengkak. Jatah kerosine tahun ini mencapai 900 ribu kiloliter, namun realisasi hingga Agustus sudah 619.135 kiloliter. "Hingga akhir tahun juga diperkirakan tak akan mencukupi," katanya. (Baca: CT Minta Pembatasan BBM Dikaji Ulang)
Dia memperkirakan kuota minyak tanah akan melonjak 3,3 persen pada tahun ini, atau 19.957 kiloliter. Jebolnya kuota minyak tanah bersubsidi disebabkan program konversi minyak tanah ke elpiji belum seluruhnya berjalan. Saat ini semestinya ada 1,6 juta paket konversi minyak tanah ke elpiji berukuran 3 kilogram di 11 provinsi.
ALI HIDAYAT
Berita Terpopuler :
Ini Agenda SBY Selama 3 Hari di Portugal
Djan Faridz Adukan Pengembang Nakal ke KPK
Kasus SKK Migas, Ini 3 Poin Eksepsi Artha Meris
Saksi Kunci AKBP Idha Dibekuk di Jakarta
Mantan Anak Buah Jero Wacik Ikut Diperiksa KPK