TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan meminta Joko Widodo segera menentukan direktur utama Pertamina setelah dilantik menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2014. Dahlan menganjurkan agar Jokowi segera bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung untuk membahas masalah ini.
"Saya berharap ada komunikasi," ujar Dahlan di Gedung Vinilon Nomor 13-17, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Kamis, 18 September 2014. (Baca: Mundurnya Karen Disebut Fenomena Gunung Es BUMN)
Meski menjabat sebagai Menteri BUMN, Dahlan tak bisa memilih direktur utama Pertamina yang baru. Sebabnya, Dahlan tak bisa membuat kebijakan strategis saat ini. Dahlan mengungkapkan dia pun tidak boleh mengganti jajaran Direksi BUMN lainnya. (Baca: Said Didu: Karen Mundur karena Tak Kuat Tekanan)
Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan melayangkan surat pengunduran diri dari perusahaan migas pelat merah itu terhitung 1 Oktober 2014. Masa jabatan Karen sebenarnya tersisa hingga empat tahun ke depan. (Baca: Dirut Pertamina Karen Agustiawan Mundur 1 Oktober)
Dahlan menjelaskan dia tidak akan mengajukan calon untuk menggantikan posisi Karen di Pertamina. "Saya sama sekali di luar itu (tidak punya wewenang)," kata Dahlan. Pengganti Karen, dia melanjutkan, haruslah orang yang memiliki integritas untuk membangun Pertamina.
GANGSAR PARIKESIT
Baca juga:
Ini Agenda SBY Selama 3 Hari di Portugal
Djan Faridz Adukan Pengembang Nakal ke KPK
Kasus SKK Migas, Ini 3 Poin Eksepsi Artha Meris
Saksi Kunci AKBP Idha Dibekuk di Jakarta
Mantan Anak Buah Jero Wacik Ikut Diperiksa KPK