TEMPO.CO, Washington - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat setuju mempersenjatai pemberontak Suriah guna melawan perjuangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Hasil pemungutan suara Dewan pada Rabu, 18 September 2014, menunjukkan 273 anggota mendukung kebijakan Presiden Barack Obama melatih dan mempersenjatai pemberontak. Adapun 156 legislator menyuarakan penolakan.
Menanggapi perolehan suara tersebut, sejumlah anggota Dewan dari Partai Demokrat mengatakan sikap itu membuka peluang besar bagi militer AS untuk melakukan intervensi di Timur Tengah. Adapun beberapa kelompok konservatif meminta program tersebut dilakukan dalam waktu pendek guna mengalahkan ISIS.
Kendati hasil pemungutan suara tersebut berisi dukungan terhadap kebijakan Presiden Obama, program tidak bisa serta-merta dilaksanakan karena harus mendapatkan legalitas dari Kongres.
Presiden Obama perlu menyampaikan pokok-pokok pikirannya mengenai aksi militer di Suriah untuk menyudahi pemberontakan ISIS di depan Kongres meski Gedung Putih dan sejumlah politikus AS percaya bahwa Obama memiliki kewenangan konstitusi untuk melancarkan serangan udara di Suriah, sebagaimana yang telah dilakukan di Irak.
Juru bicara Gedung Putih, John Boehner, memuji hasil pengambilan suara di DPR seraya menyebut langkah tersebut sebagai sesuatu yang sangat penting untuk mengalahkan ISIS.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Nikah Beda Agama, Ini Kata Menteri Agama
Mobil Jakarta Dilarang ke Bogor, Ahok Temui Bima
Susun Kabinet, Jokowi Tiru Jurus SBY
Risma: Menteri Apa? Menteri Urusan Lokalisasi?