Mendag: Boleh Mobil Jepang, tapi Komponen Lokal
Reporter: Tempo.co
Editor: Fery Firmansyah
Kamis, 18 September 2014 11:40 WIB
Pengunjung berfoto di samping mobil Porsche pada ajang otomotif "European Auto Show" di Sabuga, Bandung, Jawa Barat. (12/10). Para pecinta mobil Eropa berkumpul untuk mengadu konsep mereka dalam memodifikasinya. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan industri otomotif kini menjadi salah satu sektor bisnis utama di Indonesia. Karena itu, produsen otomotif global yang beroperasi di Indonesia harus menggandeng pengusaha lokal agar efek pertumbuhan industri ini merata. "Terutama pengusaha kecil menengah," kata dia saat membuka Indonesia International Motor Show 2014 di Jakarta Intenational Expo Kemayoran, Kamis, 18 September 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Lutfi, tidak ada persoalan meski saat ini industri otomotif masih didominasi produsen asing. Yang jelas, kata dia, produsen asing harus menggunakan komponen buatan pengusaha lokal, minimal untuk lapis (tier) 2 atau 3. "Merek mobil boleh Jepang, tapi komponennya buatan lokal," ujarnya.

Sepanjang 2014, kata Lutfi, beberapa pabrikan mobil menanamkan investasi tambahan yang cukup besar. Dia memberi contoh pembangunan pabrik baru Toyota, Daihatsu, dan Mitsubishi, yang mendongkrak kapasitas produksi merek-merek itu hingga dua kali lipat lebih besar ketimbang di negara asalnya. (Baca juga: IIMS 2014, Mobil MPV Masih Bakal Laris Manis)

Dengan pencapaian itu, dalam waktu lima tahun ke depan Lutfi yakin bahwa produk otomotif akan menjadi sektor unggulan ekspor setelah minyak sawit dan alas kaki. Satu hal yang harus dijaga, kata dia, adalah iklim investasi yang baik dan kerja sama erat dengan pemain lokal sebagai industri pendukung.

Pada Januari-Juli 2014, Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) mencatat ekspor kendaraan utuh (completely built up/CBU) mencapai 105.251 unit. Angka tersebut tumbuh 7,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ekspor tertinggi terjadi pada Maret, sebanyak 20.256 unit. Sedangkan posisi terendah ada di bulan Juli yang mencapai 12.667 unit. Untuk ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (completely knock down/CKD), terjadi kenaikan sebesar 3,86 persen. Pada Januari-Juli lalu, ekspor kendaraan dalam bentuk CKD mencapai 63.750 unit. (Baca berita IIMS 2014 di sini)

FERY FIRMANSYAH

Berita Terpopuler Nikah Beda Agama, Ini Kata Menteri Agama Gunung Slamet Meletus Lagi Jokowi Tak Akan Hapus Kementerian Agama

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi