TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap yang melanda beberapa kawasan di Sumatera Barat menyebabkan kualitas udara memburuk dan jarak pandang semakin pendek. Di Kabupaten Sijunjung, jarak pandang mencapai 300-500 meter dan kabut asap mulai menyebabkan mata warga perih. "Besok kami akan membagikan 2.000 masker untuk mengantisipasi dampak kabut asap," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sijunjung, Hardiwan, Kamis, 18 September 2014.
Hardiwan mengatakan masker ini diutamakan untuk anak sekolah dan warga berusia lanjut. Menurut dia, kualitas udara sudah semakin memburuk dan menuju level yang tidak sehat. Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis mengatakan telah menyiapkan 100 ribu masker untuk dibagikan kepada warga. (Baca juga: Singapura Kena Imbas Kebakaran Hutan di Sumatera)
Kini, kata Ismet, kualitas udara di wilayahnya mendekati ambang batas kategori tidak sehat. Pada tahap awal, Ismet akan membagikan 15 ribu masker untuk siswa sekolah. "Jumat kita akan bagikan," ujarnya.
Jika kualitas udara semakin memburuk, Ismet berniat untuk meliburkan siswa. Sebab, mereka rentan terhadap dampak dari kabut asap tersebut. Data Stasiun Pemantau Atmosfer Global (Global Atmosphere Watch/GAW) Bukittinggi menyebutkan tingkat konsentrasi aerosol atau partikel debu (PM10) mencapai 134 mikrogram per meter kubik. Angka ini termasuk dalam kategori sedang menuju tidak sehat.
Antisipasi dampak bahaya kabut asap juga telah dilakukan di Kabupaten Limapuluh Kota. Pemerintah telah menyiapkan 180 ribu masker kepada masyarakat. "Khusus untuk anak-anak sekolah sudah dibagikan," kata Kepala BPBD Limapuluh Kota, Irfan. Irfan mengatakan jarak pandang di beberapa titik di kabupaten yang berbatas dengan Provinsi Riau ini sudah mencapai 150 meter. Kualitas udara sedang menuju tidak sehat. (Baca: BNPB Prediksi Kebakaran Hutan Makin Tinggi)
ANDRI EL FARUQI
Berita Terpopuler
Ahok Pilih Nachrowi Jadi Wagub, Lupa 'Haiya, Ahok'
Ahok Mau Bikin Razia Parkir Liar Tambah Seru
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Teliti Situs Gunung Padang, Dialokasikan Rp 24 T