TEMPO.CO, Padang - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menetapkan status siaga darurat asap. Sebab, asap kiriman sudah berdampak pada beberapa kabupaten/kota di wilayahnya. "Sudah kita tetapkan sejak hari ini. Karena kualitas udara mengarah dari sedang menuju tidak sehat," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Yazid Fadhli, Jumat, 19 September 2014. (Baca juga: Kabut Asap Mulai Selimuti Sumatera Barat)
Menurut Yazid, status siaga ini ditetapkan hingga 19 Oktober 2014, melalui surat edaran Gubernur Sumatera Barat. Dalam siaga darurat ini, pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Barat diminta mengukur kualias udara secara rutin, mendirikan posko siaga darurat di masing-masing daerah, serta menyiapkan puskesmas dan rumah sakit.
Selain itu, pemerintah kabupaten/kota disarankan membagikan masker untuk kelompok rentan, yaitu anak-anak sekolah, orang tua, dan ibu hamil.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat R. Pagar Negara menuturkan ada 14 kabupaten/kota di Sumatera Barat yang telah merasakan dampak kabut asap ini. Di antaranya adalah Dharmasraya, Sijunjung, Sawahlunto, Tanah Datar, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Limapuluh Kota, Kota Padang, Kabupaten Solok, Kota Solok, dan Kabupaten Agam. (Baca juga: BNPB Prediksi Kebakaran Hutan Makin Tinggi)
Sedangkan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota sudah menetapkan status siaga darurat bencana asap. Pemeritah menetapkan status ini selama sepekan sejak hari ini, Jumat, 19 September 2014. "Kita sudah tetapkan status darurat selama sepekan, sebab asap makin tebal," ujar Kepala BPBD Limapuluh Kota Irfan, Jumat, 19 September 2014.
ANDRI EL FARUQI
Berita lain:
Pemerintah SBY Akan Sahkan 20 Daerah Otonomi Baru
Chatib Diperkirakan Bertahan dalam Kabinet Jokowi
Timnas U-23 Nantikan Laga Bergengsi