TEMPO.CO, Cape Canaveral - Perusahaan aviasi dan produsen pesawat terbang, Boeing, bakal mengembangkan proyek moda pengangkut manusia ke luar angkasa dengan tujuan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Proyek ini awalnya dibuat untuk membawa astronot Badan Antariksa Amerika Serikat ke stasiun itu. Namun proyek itu dikembangkan dengan memasang kursi khusus bagi turis yang ingin pelesir ke luar angkasa.
Kontrak proyek transportasi luar angkasa antara NASA dan Boeing itu bernilai US$ 4,2 miliar dangan masa lima tahun. Target proyek ini adalah membuat moda transportasi untuk membawa astronot bepergian ke stasiun luar angkasa yang bisa dioperasikan pada 2017. Sejak program pesawat ulang alik berakhir pada 2011, astronot Amerika pergi ke stasiun luar angkasa
menggunakan Soyuz, moda transportasi milik Federasi Rusia.
ISS adalah fasilitas penelitian senilai US$ 100 miliar yang melayang sekitar 418 kilometer di atas bumi. "Kami tahu sangat sulit untuk pergi ke luar angkasa, NASA dan industri penerbangan telah menyelesaikan beberapa hal sulit di masa lalu," kata manajer program komersial NASA Kathy Lueders dalam konferensi pers di Kennedy Space Center, Selasa 16 September 2014.
Manajer program komersial Boeing, John Mulholland, mengatakan kontrak itu juga mengijinkan Boeing menjual trip ke luar angkasa kepada turis. Mulholland mengatakan tarif perjalanan akan bersaing dengan biaya yang ditetapkan perusahaan tur antariksa Rusia untuk menerbangkan turis ke orbit bumi.
"Salah satu bagian dalam proposal kami ke NASA adalah partisipasi dalam penerbangan Space Adventures hingga ke ISS," kata Mulholland. "Kami harap bisa mewujudkannya untuk mendongkrak industri ini."
Proyek tur Space Adventures dijadwalkan beroperasi pada Januari tahun depan termasuk sesi pelatihan bagi penyanyi Inggris, Sarah Brightman, untuk kunjungan 10 hari ke stasiun luar angkasa. Biaya perjalanan ini diperkirakan sekitar US$ 52 juta. Brightman bakal menjadi turis kedelapan yang mengunjungi ISS. Uji coba peluncuran taksi Boeing diperkirakan baru dimulai pada 2017.
Tur menuju atmosfer tinggi bumi sebelumnya juga ditawarkan oleh perusahaan World View Enterprises. perusahaan turisme dari Arizona itu sukses melakukan uji coba penerbangan balon yang dilengkapi kapsul penumpang pada Juni lalu. Balon parafoil mereka melayang hingga ketinggian 32 kilometer. Dari ketinggian itu lekuk planet bumi bisa terlihat lebih jelas.
Dengan balon serupa, World View Enterprises sebelumnya berhasil membantu Felix Baumgartner, penantang maut asal Austria, memecahkan rekor terjun bebas dari ketinggian 39 kilometer pada 2012.
FOXNEWS | REUTERS | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Pria Saudi Wajibkan iPhone 6 sebagai Mas Kawin
Cuma Orang Kaya yang Gabung ke Media Sosial Ini
Steve Jobs Larang Anaknya Pakai iPad
Apple Resmi Luncurkan iOS 8
Tumbuhan Cepat Beradaptasi Usai Hantaman Meteor
Ditemukan Lubang Hitam Raksasa di Galaksi Mini