TEMPO.CO, Washington - Riset statistik terbaru yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Washington dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan populasi penduduk bumi terus meningkat selama abad ke-21.
Jumlah penduduk planet ini diperkirakan mencapai 11 miliar jiwa pada 2100 dengan proyeksi angka tertinggi 13 miliar jiwa. Jumlah ini jauh lebih tinggi daripada estimasi pada studi-studi sebelumnya. Dalam laporan yang dimuat di jurnal Science, 18 September 2014, peneliti menyebutkan proyeksi populasi bumi akan terus naik. Jumlah penduduk bumi saat ini sekitar 7 miliar jiwa.
Adrian Raftery, salah satu peneliti dari Universitas Washington, mengatakan kesepakatan selama 20 tahun terakhir menyebutkan jumlah penduduk bumi bakal naik menjadi 9 miliar jiwa sebelum akhirnya ada kemungkinan menurun. "Kami menemukan ada 70 persen kemungkinan populasi bumi tidak akan stabil abad ini. Populasi yang sempat sedikit diabaikan tetaplah isu penting," ujar ahli statistika dan sosiologi itu.
Data populasi bumi terakhir dikeluarkan PBB pada Juli lalu. Itu merupakan laporan pertama mereka dengan menggunakan statistik modern yang dikenal sebagai statistik Bayesian. Metode ini mengkombinasikan seluruh informasi yang tersedia untuk membuat prediksi lebih baik.
Afrika bakal menjadi wilayah dengan lonjakan penduduk paling tinggi. Populasi di benua itu diperkirakan naik empat kali lipat menjadi 4 miliar jiwa pada akhir abad ini. Alasan ledakan penduduk di sana adalah tingkat kelahiran di wilayah sub-Sahara Afrika tidak menurun secepat yang diprediksi sebelumnya. Ada peluang sebesar 80 persen bahwa populasi di Afrika pada akhir abad ke-21 diperkirakan 3,5-5,1 miliar jiwa.
Wilayah Asia, yang saat ini dihuni 4,4 miliar manusia, diprediksi mengalami sedikit perubahan. Populasi di benua tersebut bakal mencapai puncaknya sebanyak 5 miliar jiwa pada 2050, lalu mulai menurun. Sedangkan populasi di Amerika Utara, Eropa, dan Amerika Latin masing-masing diproyeksikan berada di bawah 1 miliar jiwa. Simak berita tekno lainnya di sini.
WASHINGTON.EDU | SCIENCE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Berita lain
Emas Masa Lalu Diangkut dari Situs 'Kapal Emas'
Galaksi Terkecil Dihuni Lubang Hitam Raksasa
Xiaomi Dirayu Agar Jual Produknya Lewat Retail
2015, BlackBerry Usung BBM Money Lintas Platform
Studi: Teknologi Wearable Ubah Perilaku Manusia