TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi membantah anggapan yang mengatakan bahwa kedatangan partainya ke Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan sebagai langkah diplomasi untuk menolak Rancangan Undang-Undang Pilkada.
Menurut Viva, PAN tetap pada posisi mendukung RUU Pilkada, khususnya di bagian pemilihan kepala daerah melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. (Baca: Rakernas PDIP, Ada Kursi untuk Ketua PAN dan PPP)
"Jadi sama sekali kedatangan kami ke sana bukan untuk membicarakan dan membahas agenda politik," ujar Viva saat dihubungi, Jumat, 19 September 2014. "Ini kan hanya bagian dari tradisi untuk menghadiri pertemuan antarparpol meski berbeda pandangan."
Viva mengatakan PAN sama sekali tidak terpengaruh dengan permintaan dari PDI Perjuangan untuk menolak RUU Pilkada mengenai mekanisme pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Dia mengatakan tetap sesuai pada ideologis partainya. "Meski politik dinamis, tapi PAN akan tetap lurus."
Dua partai yang selama ini masuk Koalisi Merah Putih akan ikut menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Marina Convention Center, Kota Semarang, 19-21 September 2014. Adalah PAN dan PPP yang juga turut diundang dalam Rakernas PDIP itu. (Baca: Datang ke Rakernas PDIP, Dradjat: PAN Tidak Gabung)
Kehadiran pimpinan PAN dan PPP dalam acara pembukaan Rakernas PDIP seperti menjadi sinyal dua partai ini akan bergabung ke poros PDIP, penyokong presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Karena selama ini, PPP dan PAN menjadi penyokong Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Namun Drajad menampik anggapan itu. "Hanya orang yang tidak paham atau kurang dewasa berpolitik saja yang menganggap kami ingin merapat ke PDIP."
REZA ADITYA
TERPOPULER
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Demokrat Merapat, JK Siapkan Kursi di Kabinet
Pria Saudi Wajibkan iPhone 6 sebagai Mas Kawin
|5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris