TEMPO.CO, Jakarta - Deroceras invadens, siput dari wilayah Mediterania, ternyata sudah berekspansi ke berbagai negara. Siput yang kerap menjadi hama pertanian itu mudah beradaptasi dengan wilayah baru yang didatanginya.
Para ilmuwan di Senckenberg Research Institute, Görlitz, Jerman, mencatat siput itu telah "menduduki" sebagian besar wilayah Eropa dan Australia, bahkan benua Amerika. Untuk pertama kalinya, siput itu terdeteksi ada di Meksiko, Kosta Rika dan Ekuador. Laporan riset yang dimuat dalam jurnal ilmiah NeoBiota menyebut siput itu bakal terus menyebar ke negara-negara baru. (Baca: Paket Berisi 67 Siput Raksasa Disita di Bandara AS)
Pamor siput dengan panjang tubuh 3 sentimeter ini sesuai namanya dari kata dalam bahasa Latin, invadere, yang berarti menyerang. Heike Reise, pakar malakologi di Senckenberg Museum of Natural History, mengatakan spesies siput Mediterania itu bisa ditemukan nyaris di seluruh dunia.
"Mereka umumnya bisa ditemukan di taman atau di balik puing, rumah kaca dan di alam bebas. Mereka datang dengan menumpang pada sayuran impor, suplai pertamanan atau ubin," kata Reise, seperti ditulis laman institut, Rabu, 17 September 2014.
Bukti perpindahan siput Mediterania ini pertama kali terekam di Kepulauan Inggris pada 1930. Dalam waktu hanya sepuluh tahun, siput itu sudah merambah hingga Denmark, California, Australia, Selandia Baru dan wilayah lainnya.
Peneliti berasumsi siput mungil itu bakal terus menyebar ke negara lain. "Wilayah dengan iklim sedang menjadi lokasi yang cocok untuk binatang itu," kata John M.C. Hutchinson, kepala peneliti dari Gorlitz. Sebagian besar wilayah Cina dan Jepang hingga daerah selatan Amerika berpotensi menjadi habibat baru siput Mediteria.
SCIENCEDAILY | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Terpopuler:
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Demokrat Merapat, JK Siapkan Kursi di Kabinet
Jadi Menteri Jokowi, Gerindra: Insya Allah, Kami Tolak