TEMPO.CO, Riyadh - Sebagai salah satu negara kaya minyak di Timur Tengah, Arab Saudi menghadapi masalah pencurian mobil yang tinggi. Angka pencurian mobil di dua kota besar di negara teluk tersebut, yakni Riyadh dan Mekah, mencapai 9.169 unit pada 2013.
Uniknya, hampir separuh dari mobil yang hilang itu berhasil ditemukan dan kembali ke tangan pemiliknya. Mengutip laporan Al Arabiya, Kamis, 18 September 2014, total ada 4.213 mobil atau sekitar 45 persen mobil yang dicuri kembali ke pemiliknya.
Riyadh menjadi kota paling rawan pencurian mobil dengan 3.907 kasus sepanjang 2013. Di posisi paling rawan kedua adalah Kota Mekkah dengan 2.621 kasus. “Setiap jam selalu terjadi pencurian mobil di negara kerajaan ini,” ujar polisi lalu lintas yang tidak ingin disebut namanya.
Kepolisian Arab Saudi mencatat ada beberapa teknik yang digunakan para pencuri untuk mengambil mobil-mobil korbannya. Salah satunya adalah pencuri akan mengambil kunci mobil kemudian membuat replikanya. Setelah itu, kunci aslinya akan dikembalikan lagi tanpa diketahui pemiliknya. Dalam beberapa hari kemudian, pencuri akan mengambil mobil dengan kunci replika yang mereka punya.
Ada juga pencuri yang menyamar sebagai petugas keamanan hotel, montir, atau pegawai parkir valet. Ada juga yang menyamar sebagai pembeli mobil di sebuah showroom, lalu membawa kabur mobil tersebut saat akan melakukan uji coba.
AL ARABIYA | VIQIANSAH DENNIS
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Pilkada oleh DPRD | Jero Wacik | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris
Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang
Beli Honda HR-V, Berapa Harganya?