TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi mengatakan larangan kendaraan berpelat B memasuki Kota Bogor akan berimbas pada kota lain di sekitarnya. Sebab, arus transportasi yang keluar dan masuk kota itu terhitung sibuk bahkan padat pada waktu tertentu. "Kalau disekat-sekat seperti itu nanti kota di sekitarnya jadi ramai menentang," kata Jokowi di Balai Kota, Jumat, 19 September 2014.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor berencana menerapkan larangan selama satu hari. Larangan ini dibuat lantaran kemacetan yang terjadi di beberapa titik di Bogor karena ruas jalan yang tak lagi sebanding jumlah kendaraan. (Baca: Pengusaha Hotel Bogor Tolak Sehari tanpa Pelat B)
Ketimbang membatasi kendaraan berpelat tertentu, Jokowi mengajak kota mitra di sekitar Jakarta melakukan integrasi pembenahan moda transportasi massal. Salah satunya, rute moda transportasi dari Jakarta menuju Bogor dan sebaliknya.
Sebab, kata Jokowi, Jakarta juga tak mungkin memberlakukan hal tersebut bagi para penglaju yang berasal dari kota mitra di sekitar Ibu Kota. Terlebih, rute Jakarta-Bogor selalu ramai dilalui penglaju dari Bogor menuju Jakarta pada hari kerja.
Keadaan tersebut, Jokowi mengatakan biasanya berbalik saat akhir pekan. Kebanyakan warga Jakarta biasanya pergi menuju ke berbagai daerah di Kota Bogor. "Masak kami nanti harus cegat dan kasih tiket ke orang yang mau masuk Jakarta?" kata Jokowi.
LINDA HAIRANI
Berita Terpopuler:
Kata Warga Bogor Pemilik Mobil Berpelat B
Tergiur Laptop, Teguh Bunuh Adik Temannya
Murid SMA Negeri 70 yang Mogok Akan Dikeluarkan
Bekasi Tak Mau Disebut Kota Penyangga Jakarta