TEMPO.CO , Surakarta: Kepala Sub Direktorat Program dan Evaluasi Pendidikan Khusus-Layanan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Harizal mengatakan anak autis yang menjalani terapi di pusat layanan autis di Surakarta tidak akan dikenakan biaya. Padahal, biasanya sekali terapi di Jakarta bisa menelan biaya Rp 500 ribu per jenis.
“Sehari bisa ada empat jenis terapi di sini,” kata Harizal di sela peresmian, Jumat, 19 September 2014. Pusat layanan autis berlokasi di Ngemplak Sutan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Surakarta. (baca juga: Jakarta Punya Pusat Layanan Autisme Pertama)
Harizal mengatakan kebanyakan anak autis berasal dari keluarga tidak mampu. Karena tidak tahu cara mengatasi, biasanya orang tua malah memasung anak autis atau memasukkannya ke rumah sakit jiwa.
"Kami berharap yang dipasung bisa masuk ke sini. Dicari bakatnya. Karena bisa jadi mereka punya kemampuan jadi ahli IT," ujarnya.
Setelah diresmikan, Harizal berharap segera mendata dan menjemput bola ke masyarakat. Sudah ada tenaga ahli misalnya terapi wicara.
Untuk lama terapi, dia menyebut tergantung kondisi pasien. Jika berat, butuh waktu lama dan ketelatenan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta Etty Retnowati mengatakan tujuan pendirian pusat layanan autis untuk terapi anak berkebutuhan khusus. "Solo sudah mendeklarasikan diri sebagai kota inklusi. Sehingga perlu layanan yang lengkap selain sekolah inklusi," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita lain:
RUU Pilkada, Mayoritas Masyarakat Salahkan SBY
Emas Masa Lalu Diangkut dari Situs 'Kapal Emas'
Crossover Honda HR-V Meluncur di IIMS 2014