TEMPO.CO, Pekanbaru - Hujan dalam intensitas ringan hingga sedang yang mengguyur Riau sejak pagi membuat kualitas udara terus membaik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan hujan terjadi hampir merata di seluruh wilayah Riau.
“Hujan sangat membantu mengurangi kadar asap di wilayah Riau,” kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Agus Widodo, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 20 September 2014. (Baca: Puncak Kebakaran Sumatera Diprediksi Akhir September)
Menurut Agus, kualitas udara YANG semakin baik terlihat dari indeks standar pencemaran Uuara berdasarkan particulate matter 10 (PM10). Jika sepekan lalu PM10 di Riau mencapai 150 Psi atau tidak sehat, kini kualitas udara semakin bersih dengan indikator PM10 menjadi 40 Psi atau baik.
Particulate matter adalah istilah untuk partikel padat atau cair yang ditemukan di udara. Partikel dengan ukuran besar atau cukup gelap dapat dilihat sebagai jelaga atau asap. PM-10 merupakan partikel kecil yang berbahaya, paparan PM-10 mampu mencapai daerah yang lebih dalam pada saluran pernapasan. (Baca: Sumatera Selatan Siaga Darurat Asap 10 Hari)
Agus menambahkan, penyebaran hujan dalam intensitas ringan hingga sedang hampir merata di wilayah timur, barat, hingga utara Riau, seperti Bangkinang, Pekanbaru dan Meranti. Namun hujan tidak terjadi di wilayah selatan. “Potensi hujan di Tembilahan sangat kurang. Mudah-mudahan terbantu dengan hujan buatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana,” katanya.
Meski demikian, Agus melanjutkan, satelit Terra dan Aqua pada pukul 07.00 Sabtu pagi tadi memantau 10 hotspot (titik api) yang tersebar di Bengkalis (7), Indragiri Hulu (2), dan Indragiri Hilir (1). “Tingkat kepercayaan 70 persen dengan 6 hotspot. Sebanyak 4 hotspot di Bengkalis, dan 2 hotspot di Indragiri Hulu,” katanya. (baca: Asap Tunda 8 Penerbangan di Pekanbaru)
Sebelumnya, hampir sepekan wilayah Riau diselimuti asap pekat, sehingga mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. BMKG menyebutkan asap Riau lebih didominasi kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi, yang saat ini mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan.
Pergerakan angin yang berembus dari selatan ke utara membuat asap dari dua daerah tersebut berdampak bagi Riau. Meski demikian, di kawasan Riau disebut ditemukan hotspot, namun jumlahnya tidak begitu banyak.
RIYAN NOFITRA
TERPOPULER