TEMPO.CO, Semarang - Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2014 menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2015-2020.
Penetapan ini di luar agenda rakernas yang telah disusun. Menurut aturan internal partai banteng, pemilihan ketua umum hanya bisa dilakukan melalui kongres. Kongres terdekat baru akan diadakan pada April 2015. (Baca: Megawati Diminta Jadi Ketua Umum PDIP Lagi)
Megawati mengungkapkan alasannya mau menjabat Ketua Umum PDIP lagi. Salah satunya, Mega mempertimbangkan sinergi PDIP dengan Presiden RI terpilih, Joko Widodo.
"Saya kan juga pernah menjadi presiden satu kali, sehingga bisa bersinergi, bagaimana caranya lima tahun ke depan bisa membuat banyak kemajuan di Indonesia," kata Mega di sela-sela Rakernas PDIP di Semarang, Sabtu, 20 September 2014. (Baca: Prabowo Setuju PPP-PAN Hadiri Rakernas PDIP)
Megawai menyebutkan PDIP membutuhkan seorang ketua umum yang paham betul cara mengorganisasi suatu partai.
Mega mengaku banyak faktor yang harus dia pikirkan perihal jabatan ketua umum itu. Tapi para kader PDIP sudah sangat mengerti sebagai sebuah keluarga besar. "PDIP sebuah partai yang unik. Ya, begitulah PDIP."
Mega juga mengaku sempat kaget saat mengetahui forum rakernas mengusulkan agar dia kembali menjabat ketua umum. Saat ditanya apakah penetapannya sebagai Ketua Umum PDIP itu merupakan usul Joko Widodo, Mega mengaku tak tahu.
"Enggak tahu, ya, ini. Tiba tiba inspirasinya apa, sehingga memang saya kaget juga. Kebetulan saya lagi makan salak, hampir saja ketelen bijinya," kata Mega.
ROFIUDDIN
TERPOPULER
Jokowi Kaget Biaya Perjalanan Pemerintah Rp 30 T
Demokrat Merapat, JK Siapkan Kursi di Kabinet
Pria Saudi Wajibkan iPhone 6 sebagai Mas Kawin
|5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris