TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan kepastian bergabungnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan pemerintah mendatang ditentukan dalam seminggu ke depan. Peluang bergabungnya kedua partai tersebut 80 persen.
"Akan ada kepastian karena masih dalam proses. Tapi pasti," kata Jokowi di rumah dinasnya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 September 2014. (Baca: Ditawari Jadi Menteri, Sri Mulyani Tersenyum)
Sinyal bergabungnya PPP dan PAN terlihat jelas saat petinggi kedua partai itu hadir dalam Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah. "Kalau hadir, itu kan sinyal. Kalau dipersenin, 80 persenlah," ucap mantan Wali Kota Solo itu. (Baca: Megawati Puji Habis Jokowi di Rakernas PDIP)
Dalam rakernas tersebut, PPP diwakili Pelaksana Tugas Ketua Umum Emron Pangkapi. Adapun perwakilan PAN adalah Wakil Ketua Umum Drajad Wibowo dan Ketua Fraksi Tjatur Sapto Edy. (Baca: NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat)
Jokowi mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pembahasan dengan PPP dan PAN. Namun Gubernur DKI Jakarta ini enggan menjelaskan pembahasan tersebut. "Tidak bisa saya sampaikan karena masih proses," ucap Jokowi.
Saat ditanya soal jatah kursi menteri di kabinet pemerintahnya bagi PPP dan PAN, Jokowi mengatakan tidak ada. "Silakan ajukan usulan mengenai nama-nama menteri. Tapi yang memutuskan presiden," kata Jokowi.
SINGGIH SOARES
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Pilkada oleh DPRD | Jero Wacik | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi
Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?
Jadi King Maker Politik, Luthfi Hasan Sebut SBY
Bogor Larang Pelat B, Jokowi: Masuk Jakarta Pakai Tiket
Calon Menteri Jokowi-JK Wajib Teken Kontrak