TEMPO.CO, Ankara -Sebanyak 49 warga Turki telah dibebaskan oleh milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kemudian berubah nama menjadi Negara Islam setelah diculik dari kantor konsulat Turki di kota Mosul, Irak, pada Juni lalu.
Menurut Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, 49 warga Turki yang dibebaskan itu di antaranya diplomat, tentara, dan anak-anak. Para korban penculikan oleh ISIS itu telah diterbangkan ke kota Sanliurfa, selatan Turki. (Baca:ISIS Rilis Video Jurnalis Inggris yang Disekap )
Proses pembebasan 49 warga Turki itu, menurut Ahmet, dilakukan oleh badan intelijen Turki dengan menggunakan metode sendiri dan tanpa menggelar operasi khusus.
"Setelah usaha yang terus menerus yang berlangsung berhari-hari dan berminggu-minggu, pada dini hari tadi, warga negara kami diserahkan kepada kami dan kami membawa mereka pulang ke negara kami," kata Ahmet.(Baca:ISIS Ancam Bom Times Square)
Ini kasus kedua pembebasan warga Turki oleh ISIS. Sebelumnya, 32 warga Turki yang berprofesi sebagai pengemudi truk diculik di Mosul pada 6 Juni lalu dan dibebaskan sebulan kemudian.
Sementara dua jurnalis asal Amerika Serikat yang diculik oleh ISIS di Suriah, telah dieksekusi dengan memenggal kepala kedua jurnalis lepas itu. Amerika Serikat saat ini menggelar operasi militer di Irak untuk melawan ISIS. Seorang jurnalis dan sukarelawan Inggris yang diculik juga tewas oleh ISIS. (Baca:Paham Ini Jadi Cikal Bakal ISIS)
AL JAZEERA | MARIA RITA HASUGIAN
Baca juga:
RUU Otsus Papua Plus, Papua Minta Partai Daerah
Apel Konsolidasi Gerindra Bergaya Militer
PDIP Tegaskan Tak Campur Penyusunan Kabinet
Lestari, Nama Penghuni Baru Kebun Binatang Ragunan