Kepulan asap dari hutan terbakar terlihat di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, Riau (28/2). Kebakaran di kawasan konservasi yang diakui oleh UNESCO itu diduga karena perambahan dan pembalakan liar. ANTARA/Lanud Roesmin Nurjadin
Iklan
TEMPO.CO , Padang: Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis memprotes kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang di wilayahnya terjadi kebakaran dan pembakaran hutan dan lahan. "Asapnya ke wilayah kami dan mengganggu kesehatan penduduk Bukittinggi," katanya Jumat, 19 September 2014. (Baca: BNPB Gandeng TNI dan Polri Atasi KebakaranHutan)
Ismet meminta pemerintah pusat serius menuntaskan masalah ini sehingga kejadiannya tidak berulang di setiap musim kemarau. Termasuk juga Gubernur dan Bupati yang wilayahnya menjadi sumber asap. (Baca: Asap Riau Diduga Kiriman dari Sumatera Selatan)
Ismet menjelaskan jajarannya telah membagikan 15 ribu masker kepada pelajar. Pihaknya menyiapkan 100 ribu masker untuk antisipasi jika kondisi semakin memburuk.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
"Tenggorokan saya sudah sakit," ujar Yudi, warga Bukittinggi. Sejak beberapa hari, dia menggunakan masker agar sakitnya tidak semakin parah.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia
7 November 2023
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia
Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.