TEMPO.CO , Pekanbaru-Kepolisian Daerah Riau menangkap 235 pembakar hutan dan lahan di sejumlah wilayah Riau. Mereka disidik polisi dalam 140 berkas perkara. Personel yang tergabung dalan Satgas Penindakan Hukum Bencana Asap Riau meringkus para pembakar itu lewat operasi tangkap tangan sepanjang Februari hingga September 2014.
“Kemarin ada dua tersangka lagi diamankan di Kepolisian Resor Indragiri Hilir,” kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar, Guntur Aryo Tejo, Sabtu, 20 September 2014.
Menurut Guntur, sebanyak 116 tersangka ditangkap pada masa darurat asap 27 Februari hingga 4 April 2014 dengan 70 berkas perkara. Sebanyak 65 berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) dan siap dilimpahkan ke pengadilan. Sementara itu, tiga berkas lagi masih dalam penyidikan, dan dua berkas lagi masih dalam pemeriksaan kejaksaan.
Kemudian, sebanyak 119 tersangka ditangkap pada masa siaga asap dan pemulihan pada 5 April hingga 19 September 2014 dengan 70 berkas perkara. Sebanyak 41 berkas perkara diantaranya sudah lengkap (P21), 17 berkas perkara lagi masih penyidikan, dan 12 berkas perkara dalam pemeriksaan kejaksaaan.
“Sebagian tersangka sudah ada yang dijatuhi vonis, namun belum diketahui berapa lama vonis yang diterima pelaku karena itu wewenang hakim dan jaksa,” ujar Guntur. (Baca: Hujan Turun, Kualitas Udara di Riau Membaik).
Guntur menambahkan, polisi telah berbuat maksimal dalam penindakan dan penegakan hukum berkaitan dengan kasus kebakaran hutan dan lahan. Namun, penanganannya tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Selain itu, diperlukan peran serta pemerintah dan pegiat lingkungan, terutama untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membakar lahan saat membuka perkebunan.
“Semua pihak harus bersinergi. Sebab, membakar lahan ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk membuka perkebunan,” ujar Guntur. (Baca: Puncak Kebakaran Sumatera Diprediksi Akhir September).
Kebakaran hutan dan lahan memicu kabut asap kembali mengepung Riau sejak sepekan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan asap Riau kali ini lebih dominan merupakan kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi, yang saat ini mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan.
Pergerakan angin yang berhembus dari selatan ke utara membuat asap dari dua daerah tersebut berdampak bagi Riau. Meski demikian, Riau disebut juga ditemukan titik api, namun jumlahnya tidak begitu banyak. (Baca: Asap Tunda 8 Penerbangan di Pekanbaru).
RIYAN NOFITRA
TERPOPULER
Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?
NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat
Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi
Kalkulasi SBY Pakai Pesawat Presiden dan Carteran ke Luar Negeri