TEMPO.CO, Makassar - Sejumlah anggota geng motor yang selama ini meresahkan warga Makassar menyebutkan ada oknum tentara yang jadi beking mereka. Merasa ada yang melindungi, kawanan geng motor itu berani melakukan aksi brutal, dari penyerangan warung kopi, penjambretan, sampai pembunuhan.
"Saya hanya disuruh, Pak, untuk menyerang warkop (warung kopi)," kata DW, 17 tahun, setelah ditangkap polisi di Jalan Adiyaksa Baru, Minggu dinihari, 21 September 2014.
Menurut keterangan DW, dirinya tidak mengetahui jelas identitas oknum tentara itu dan di mana dia bertugas. Sebab, saat bertemu, tentara tersebut tak berpakaian dinas. Dia hanya menyebutkan ciri-ciri yang dikatakannya sebagai ciri seorang tentara. "Sebelum menyerang, kami dibelikan bir dan tuak, lalu minum bersama. Kemudian barang hasil rampokan kami bagi," ujar warga Jalan Nuri ini.
Setelah minum, DW melanjutkan cerita, oknum tentara itu memerintahkan untuk menyerang warung, termasuk Warkop Daeng Sija. "Lebih sepuluh orang kumpul di samping Warkop Daeng Sija. Setelah itu kami menyerang dan dikomandoi oleh Asri dan Ardi," ujar DW.
Hal senada juga diungkapkan rekannya, Arya Saputra, 19 tahun. Arya mengaku hanya ikut-ikutan lantaran disuruh oleh oknum tentara. "Saya hanya mengikut, itu pun penyerangan Warkop Daeng Sija saja," kata Arya.
Arya menambahkan, dirinya tidak mendapat imbalan apa-apa dari oknum tentara tersebut. Bahkan barang yang dijarah tidak diketahui dijual di mana. Menurut pengakuan Arya, Warkop Sija diserang karena oknum tentara yang menyuruh mereka ingin menguasai lahan parkir tersebut.
Dari data yang dihimpun, kawanan geng motor ini telah menyerang Warkop 17, Daeng Sija, Warkop 76, Real Coffee, dan penjambretan di Jalan Andi Pangeran Pettarani. Saat ini polisi Makassar telah menangkap sekitar 40 anggota geng ini.
Pada Sabtu malam, 20 September, di Jalan Adiyaksa Baru, tepatnya di belakang kampus STIMIK Handayani, mereka digerebek saat sedang berpesta minuman keras. Pesta geng ini bertempat di salah satu rumah oknum polisi berpangkat ajun inspektur satu berinisial NS. Oknum itu bertugas di Sabhara Kepolisian Resor Kota Besar Makassar.
DIDIT HARIYADI
Terpopuler:
Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?
Tiba di Lokasi Kongres Gerindra, Prabowo: Kok Sepi
Tiba di Lokasi Kongres, Prabowo: Kok Sepi, Ya
Tidak Jadi Menteri, Abraham Siap Maju Pilpres 2019
Prabowo Klaim Gerindra Kalah karena Kurang Duit