TEMPO.CO, Dompu - Warga Desa O’o, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, ketakutan setelah penembakan terhadap seseorang yang diduga teroris, Adnan alias Nurdin, 28 tahun, oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI.
“Masyarakat kami masih ketakutan. Suara letusan dan banyaknya aparat kepolisian mengepung wilayah ini membuat warga takut beraktivitas di sawah,” kata aparat Desa O’o, Ahmad, kepada Tempo saat dihubungi di Dompu, Minggu, 21 September 2014. (Baca juga: Densus 88 Tangkap Lima Terduga Teroris di Bima)
Pada Sabtu sore, Densus 88 Antiteror menangkap lima orang yang diduga terlibat terorisme dari Kecamatan Soromandi. Sedangkan satu orang lainnya tewas ditembak. Penangkapan itu terkait dengan jaringan Idham alias Oni, yang dibekuk Densus di depan SPBU di Alas, Sumbawa, Juni lalu. (Baca juga: Suami Ditangkap Densus 88, Istri: Bukan Teroris)
Ahmad mengatakan, dalam penembakan itu, warga yang paling merasa ketakutan adalah warga Dusun Kala Timur. Setelah penggerebekan, mereka lebih memilih diam di rumah.
Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Brigadir Jenderal Sriyono membenarkan terjadi penangkapan sejumlah orang yang diduga terlibat jaringan terorisme. ”Polisi masih berada di lapangan,” kata Sriyono.
AKHYAR M. NUR
Berita lain:
Perempuan ini Letakkan Sesajen di Pintu Gedung KPK
Prabowo Terpilih sebagai Ketua Umum Gerindra
Indonesia Resmi Tuan Rumah Asian Games 2018