TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak usaha PT Pertamina (Persero), akan mengoperasikan rig baru di Aljazair. Rig dengan nama "PDSI#43.3/AB1500-E" tersebut diproduksi di yard PT Citra Tubindo Engineering (CTE) dan diperkirakan tuntas pada Oktober mendatang.
"Kami sangat bangga menggunakan produk dalam negeri. Selain biaya yang efisien, kinerjanya juga memuaskan seperti sudah dibuktikan di Blok Cepu," kata Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Ahad, 21 September 2014. Rig senilai US$ 26,6 juta ini merupakan rig ketiga pesanan Pertamina yang dibuat oleh CTE. (Baca: Pertamina EP Buka Sumur Minyak Baru di Bekasi)
Menurut Husen, penggunaan rig pada operasi sumur merek di Aljazair merupakan bentuk nyata kontribusi Pertamina dalam membangun kapabilitas industri migas nasional. Rig ini nantinya akan dioperasikan di Blok 405a di Aljazair. "Ini menjadi modal besar Pertamina membawa rig hasil produk dalam negeri untuk dioperasikan di Aljazair," ujarnya.
Pengerjaan rig ini dimulai pada kuartal pertama 2014 dengan biaya kontrak sekitar US$ 26,6 juta. Spesifikasi rig ini telah disesuaikan dengan kondisi alam lapangan migas di Aljazair dengan kapasitas 1.500 hp. (Baca: Soal Sumur Tua, Pertamina Tak Seberani Chevron)
Direktur Utama PDSI Farid Rudiono mengatakan, setelah rig ini selesai dikerjakan Oktober mendatang, pengapalan akan dilakukan pada November. Diperkirakan, pada Januari 2015, rig telah siap dioperasikan di Blok 405a Aljazair.
Menurut dia, Aljazair merupakan tantangan baru bagi PDSI karena lingkungannya yang ekstrem, seperti daerahnya di padang pasir, debu yang tebal, dan suhu yang mencapai 50 derajat Celsius. "Akan tetapi, kami yakin, dengan bekal pengalaman panjang sebelumnya, PDSI akan mampu menunjukkan kinerja yang baik di Aljazair," ujar Farid.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
IIMS 2014, Hyundai Target Jual 400 Mobil
Kasus Newmont, Kebijakan Pemerintah Dinilai Ngawur
Fluktuasi Rupiah Merepotkan Pelaku Bisnis