Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Anggap Sepele Soal Sikat Gigi  

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mendengar lagu Sakit Gigi-nya Meggy Z. tentu akan menyembulkan senyuman. Lagu tersebut menggambarkan betapa sakit hati (baca: Sakit Gigi, Anas Bersedia Diperiksa KPK Besok) lebih menyakitkan daripada sakit gigi. Namun tidak bagi Esti Handayani, 31 tahun.

Dia menganggap sakit gigi justru lebih menyiksa dan jangan dianggap sepele. Esti punya pendapat demikian karena pengalaman kelamnya tentang sakit gigi, yang menurut dia justru lebih menyakitkan dibanding sakit hati. Karena itulah, ia tak pernah bisa melupakan rasa sakitnya.

"Saya pernah menangis semalaman gara-gara sakit gigi," katanya, akhir pekan lalu. Mimpi buruk ibu satu anak itu terjadi sekitar 14 tahun silam. Saking hebatnya rasa sakit dari arah mulut, kepala Esti ikut pening. Penderitaannya bertambah karena dia sedang dihadapkan dengan sejumlah ujian sekolah menengah atas.

Keesokan harinya, dokter memvonis Esti harus kehilangan gigi gerahamnya. Musababnya, terdapat lubang besar menganga yang tidak mungkin lagi ditambal. 

Kenangan buruk itu mengubah Esti. Setelah itu, dia selalu menggosok gigi sebelum tidur. "Bahkan, kalau ketiduran, saya bangun tengah malam untuk sikat gigi," ujarnya. Trauma tersebut berdampak positif. Esti tidak pernah lagi sakit gigi.

Apa yang dilakukan Esti ternyata tak dilakukan kebanyakan orang Indonesia. "Mereka biasanya menyikat gigi ketika mandi saja," ujar Ratu Mirah Afifah, manajer kesehatan mulut PT Unilever Indonesia, dalam diskusi "Bulan Kesehatan Gigi Nasional" di Gandaria City, Jakarta Selatan, dua pekan lalu.

Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggosok gigi sudah cukup tinggi, sekitar 76,6 persen. Sayang, timing-nya meleset.

"Waktu terbaik menggosok gigi adalah setelah sarapan pagi dan sebelum tidur," ujar Mirah. "Tapi hanya 2,3 persen orang Indonesia yang menggosok gigi sebelum tidur."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dokter gigi dari Universitas Padjadjaran ini, saat kita tidur, aktivitas dan jumlah kuman di mulut justru meningkat. Sisa makanan menjadi tempat paling nyaman bagi bakteri untuk berkembang biak. Celakanya, saat itu produksi ludah--penetral asam dan pembunuh bakteri di mulut--drop.

Mirah mengatakan terdapat dua bakteri utama di mulut. Pertama, Streptococcus mutans sebagai pembuat gigi berlubang. Temannya, Porphyromonas gingivalis, yang menghasilkan racun pembuat infeksi di gigi. "Kalau gusi berdarah saat sikat gigi, bakteri ini penyebabnya," katanya. Sisa makanan yang tidak tersapu sikat juga akan membentuk plak dan karang gigi. (Baca: Ahok: Cara Sikat Gigi Saya Ternyata Salah)

Ketidaktepatan waktu menggosok gigi menyumbang tingginya tingkat kerusakan gigi masyarakat Indonesia--yang dihitung dari pembusukan (decay), copot (missing), dan berlubang (filling), sehingga dikenal sebagai indeks DMF Teeth. "Indonesia masih di atas angka dunia," ujar Farichah Hanum, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia.

Prevalensi nasional, 4,6, jauh di atas standar Badan Kesehatan Dunia, WHO, yang berada pada 3,0. Hanum mengatakan gigi copot menempati poin teratas dari tiga kriteria tersebut dengan 2,9 diikuti gigi busuk, yakni 1,6, dan terakhir gigi berlubang 0,08. Hal itu diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia soal perawatan gigi. "Mereka hanya datang ke tempat layanan kesehatan ketika giginya sudah harus dicabut," kata dokter gigi dari Universitas Gadjah Mada ini. Mirip pengalaman Esti di atas.

Hanum mengatakan kebiasaan dan pendidikan menggosok gigi yang baik dapat menurunkan indeks DMF-T Indonesia. Dengan mengubah waktu menggosok gigi saja, dia melanjutkan, kebusukan pada gigi dapat dihindarkan. "Kalau gigi tidak busuk, tentu saja tak perlu dicopot, dan otomatis menurunkan penyumbang terbesar poin DMF," katanya.

DIANING SARI

Terpopuler
Buku tentang Kiprah Industri Kreatif di Indonesia
Karya Seniman Kapur di Kedai Kopi
Batik Banyuwangi di Mata Priscilla Saputro 
Bagteria, Tas Lokal Favorit Paris Hilton 
Sebuah Katalog Lengkap 50 Kreator Bersinar Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

17 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

20 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

8 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

15 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

16 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

18 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).