Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ASEAN Harus Satu Suara Hadapi Perubahan Iklim  

image-gnews
Sejumlah aktivis lingkungan melakukan aksi teatrikal saat berlangsungnya Konferensi Perubahan Iklim di Copenhagen, Senin (07/12). Mereka menuntut keputusan yang tepat untuk mengatasi pemanasan global di bumi ini. AP Photo/Anja Niedringhaus
Sejumlah aktivis lingkungan melakukan aksi teatrikal saat berlangsungnya Konferensi Perubahan Iklim di Copenhagen, Senin (07/12). Mereka menuntut keputusan yang tepat untuk mengatasi pemanasan global di bumi ini. AP Photo/Anja Niedringhaus
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerubahan iklim telah membawa dampak negatif ke wilayah Asia Tenggara. Dalam satu dekade terakhir, bencana akibat perubahan cuaca ekstrem telah memakan ribuan korban jiwa dan kerugian lebih dari US$ 4 miliar per tahun.

Koalisi lembaga swadaya masyarakat ASEAN for a Fair, Ambitious and Binding Global Climate Deal (A-FAB) menyatakan para anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) harus bekerja sama menghadapi dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan akan semakin buruk.

Koalisi yang terdiri dari Oxfam, Greenpeace Asia Tenggara dan EROPA (Eastern Regional Organization for Public Administration) meluncurkan laporan bertajuk Weathering Extremes: The need for stronger ASEAN response pada Senin, 22 September 2014. Laporan itu berisi tentang potensi kerugian dan bencana yang berhubungan dengan efek perubahan iklim. 

Koalisi juga menyebutkan ASEAN harus segera bertindak untuk meredam dampaknya. "Perubahan iklim bukan lagi menjadi masalah bagi satu atau dua negara saja, hal ini telah berkembang menjadi isu untuk seluruh wilayah di Asia Tenggara," kata penulis studi, Dr. Tun Lwin, dalam telekonferensi dari Manila, Filipina.

Laporan itu diluncurkan menjelang dimulainya Climate Summit yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada 23 September 2014. Pada pertemuan itu sekitar 120 kepala hadir untuk memberikan sikap dan komitmen negara mereka terhadap perubahan iklim. (Baca juga: Leonardo DiCaprio Ikut Kampanye Perubahan Iklim)

Lwin yang berasal dari Myanmar mengatakan negara-negara ASEAN perlu bekerja sama terutama di bidang adaptasi dan mitigasi bencana. Laporan yang disusun Lwin dan koleganya juga menjelaskan bidang pertanian yang menjadi sumber kehidupan utama di Asia Tenggara menjadi hal paling terancam oleh cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Di Myanmar, pola muson yang terganggu sudah mempengaruhi produksi agrikultur. Musim muson menjadi lebih pendek sehingga hasil panen menurun," kata Lwin yang juga merupakan direktur eksekutif Myanmar Climate Change Watch.

Riza Bernabe, Koordinator Kebijakan dan Riset Oxfam Asia Tenggara, mengatakan apa yang terjadi di Myanmar dan penjuru Asia Tenggara menjadi petunjuk bagi ASEAN untuk mengambil tindakan menghadapi isu perubahan iklim. Bernabe mengatakan perubahan iklim mengancam pertanian yang nantinya menempatkan jutaan penduduk dalam risiko besar. "Bakal ada dampak besar pada keamanan pangan, kita tak perlu menunggu sampai semuanya terjadi dan terlambat untuk beraksi," kata Bernabe. 

Zalda Soriano, Penasehat Politik Greenpeace Asia Tenggara, mengatakan ASEAN perlu mempertimbangkan dukungan kebijakan untuk program energi terbarukan dan mitigasi kontribusi wilayah Asia Tenggara terhadap pemanasan global. "Pemerintah harus menghentikan subsidi bahan bakar fosil dan mulai bekerja untuk membangun transisi ke energi terbarukan yang rendah karbon," katanya. 

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita Terpopuler:
Beludru dan Kekayaan Hati Warga Banyuwangi
Jangan Anggap Sepele Soal Sikat Gigi 
Efek Angelina Jolie, Rujukan ke Klinik Meningkat 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

16 jam lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

1 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

3 hari lalu

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyambut Presiden Indonesia Joko Widodo saat kedatangan para pemimpin pada KTT Khusus ASEAN-Australia, di Melbourne, Australia 5 Maret 2024. REUTERS/Jaimi Joy
ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

6 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

10 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

12 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

12 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

13 hari lalu

Suasana Ibukota Laos, Vientiane, tampak lengang, 23 Juli 2016. Negara yang menjadi ketua ASEAN 2016 menggelar rangkaitan konferensi ASEAN mulai 23-26 Juli 2016. Tempo/Natalia Santi
Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.