TEMPO.CO, Jakarta - Facebook kini tidak hanya berfungsi untuk menjalin pertemanan di dunia maya. Media sosial ini juga dijadikan lahan bisnis oleh perusahaan maupun pedagang perorangan. Tidak heran, berjualan dan berbelanja lewat Facebook menjadi favorit.
"Facebook dijadikan penggunanya sebagai alat untuk memperoleh informasi mengenai produk yang dicari," ujar wakil direktur pelaksana lembaga riset Taylor Nelson Sofres Indonesia (TNS), Suresh Subramanian, di Jakarta, Senin, 22 September 2014.
Adapun Facebook yang berawal sebagai media pertemanan juga dijadikan sebagai tempat untuk memperoleh rekomendasi sebelum membeli barang. Bertukar informasi pun dilakukan dalam satu platform.
Terlebih pengguna Facebook didominasi anak muda yang merupakan kategori terbanyak pengguna Internet. Itu sebabnya, berjualan lewat media sosial ini pun dinilai efektif. (Baca juga: Agar Tak Tertipu Saat Belanja Online)
Suresh melanjutkan, media sosial juga dianggap sebagai faktor penting oleh pedagang dalam mempromosikan produk yang ditawarkan. "Karena masih banyak perusahaan tidak beriklan di televisi, maka Facebook pilihannya," katanya.
Chief Executive Officer agen digital XM Gravity, Nanda Ivens, sependapat dengan efektivitas pemasaran lewat media sosial. "Yang penting adalah bagaimana memanfaatkan media sosial dengan baik," katanya di tempat yang sama.
Ivens menambahkan, pemasaran semacam itu juga dapat menghemat anggaran perusahaan. Maka tidak heran, berpromosi lewat digital kini bukan lagi dianggap sebagai budaya baru bagi divisi pemasaran. (Baca juga: Survei: Jualan Lewat Twitter Disenangi)
Lalu, apa barang paling favorit di Facebook? TNS mengadakan survei mengenai perilaku pengguna platform online di Indonesia. Salah satu hal yang diteliti adalah kebiasaan berbelanja serta barang yang dibeli.
Hasilnya, barang fashion menempati posisi teratas sebagai produk yang paling banyak dibeli dengan raihan 52 persen. Selanjutnya adalah barang konsumen kemasan sebanyak 31 persen, elektronik dan gadget 25 persen, serta automobile 10 persen. Berikutnya peranti lunak 7 persen, layanan Internet 7 persen, dan musik 5 persen.
Survei diadakan terhadap 1.002 responden di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan pada Juli-Agustus 2013. Responden terdiri dari pengguna berusia 16 tahun ke atas. Metode yang dilakukan adalah wawancara tatap muka.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Lainnya:
Prabowo Klaim Gerindra Kalah karena Kurang Duit
Tidak Jadi Menteri, Abraham Siap Maju Pilpres 2019
Asian Games 2018, Ahok: Jokowi Jadi Sukarno Kedua